Tangani Elnino, Grobogan Andalkan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan
Kementan memastikan akan melakukan gerak cepat mengantisipasi kemungkinan adanya iklim ekstrem yang mempengaruhi jalannya produksi pangan.
Irigasi perpompaan ini juga untuk mengantisipasi kemarau ekstrim nanti
Tangani Elnino, Grobogan Andalkan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan
Kementan langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, petugas UPTD pengairan Kecamatan Geyer dan Godong, Danramil Geyer dan Godong, serta petugas PPL dan petani setempat.
"Semua pihak terkait memang harus bekerja sama untuk memanfaatkan air secara efisien sehingga dapat mengurangi dampak kekeringan," ujar Menteri Pertanian.
ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Senin (11/9/2023).
- Atasi Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Daerah Gencarkan Gerakan Tanam
- Sebabkan Pencemaran Lingkungan, Ini 5 Cara Pemkab Sleman Atasi Masalah Produksi Sampah Rumah Tangga
- Ini Ruangan Kemendag yang Digeledah Kejagung Terkait Korupsi Impor Gula
- Perkuat Lumbung Pangan, Mentan SYL Minta Semua Daerah Tanam 1000 Hektare
Kesepakatan bersama seperti pengaturan waktu pembagian air serta penertiban pompa-pompa air yg langsung mengambil air di saluran, supaya tidak secara bebas menggunakan air.
"Dengan demikian maka luas lahan sekitar 200 ha dapat terselamatkan sampai panen," tambah Mentan SYL.
Kesepakatan bersama seperti pengaturan waktu pembagian air serta penertiban pompa-pompa air yang langsung mengambil air di saluran, supaya tidak secara bebas menggunakan air.
"Dengan demikian maka luas lahan sekitar 200 ha dapat terselamatkan sampai panen," tambah Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menjelaskan, kegiatan Gernas ini dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sobo, Kecamatan Geyer yang dikelola Gapoktan Ngudi Makmur dimana area terdampak 25 Ha dengan luas hamparan 35 Ha. Satunya lagi di Desa Jatilor, Kecamatan Godong yang dikelola Gapoktan Jatilor dimana Area terdampak >25 Ha dengan total hamparan >100 Ha.
"Untuk mengairi lahan sawah ini menggunakan sumber air Daerah Irigasi Sidorejo dari Waduk Kedung Ombo (WKO) dan sumber air sungai lusi," ujar Ali Jamil.
Dijelaskannya, jenis irigasi yang saat ini dikembangkan Kementan adalah irigasi perpompaan dan perpipaan, terutama untuk menghadapi musim kemarau ekstrem.
"Irigasi perpompaan ini juga untuk mengantisipasi kemarau ekstrim nanti. Selain itu juga meningkatkan intensitas pertanaman dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan, dan kesejahteraan petani. Antisipasi lainnya juga sudah dirancang dengan percepatan tanam, infrastruktur air dan pencocokan validasi cuaca dengan menggunakan data BMKG," tutur Ali Jamil.
Selain itu, tujuan dari kegiatan irigasi perpompaan dan perpipaan adalah memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan serta budi daya ternak. Luas layanan minimal 20 ha (tanaman pangan), dan 10 ha (hortikultura, perkebunan, dan peternakan).
"Kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air. Walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya," terangnya.
Output dari kegiatan ini adalah adalah terlaksananya kegiatan Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan sehingga tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non-daerah irigasi (tail end).
"Program ini diharapkan dapat menambah luas areal tanam baru dan meningkatkan produksi atau produktivitas," tambahnya.
"Kunci utama dari jenis irigasi perpompaan adalah terdapatnya sumber air.
Walaupun posisi air di bawah permukaan lahan pertanian tidak masalah. Itu karena menggunakan pompa untuk pemanfaatannya,"
terangnya.
Output dari kegiatan ini adalah adalah terlaksananya kegiatan Kegiatan Irigasi Perpompaan dan Perpipaan sehingga tersedia sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh petani, baik sebagai suplesi di daerah irigasi maupun sebagai irigasi utama di non-daerah irigasi (tail end).
"Program ini diharapkan dapat menambah luas areal tanam baru dan meningkatkan produksi atau produktivitas,"
tambahnya.