Imigrasi bisa cegat WNI yang gabung ISIS di Marawi
Imigrasi bisa cegat WNI yang gabung ISIS di bandara dan pelabuhan. Ronny menyebutkan jika Imigrasi dapat memberi dukungan berupa pencegatan terhadap tujuh buronan yang disebut pemerintah Filipina itu di tempat-tempat seperti bandar udara, pelabuhan atau pos lintas batas.
Tujuh warga negara Indonesia (WNA) diduga terlibat dalam kelompok ISIS di Marawi. Dirjen Imigrasi Kementerian Ronny F Sompie mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan terhadap Polri, Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), dan Kementerian Luar Negeri. Salah satunya dengan upaya pencegatan.
Ronny menyebutkan jika Imigrasi dapat memberi dukungan berupa pencegatan terhadap tujuh buronan yang disebut pemerintah Filipina itu di tempat-tempat seperti bandar udara, pelabuhan atau pos lintas batas. "Imigrasi hanya memberi dukungan. Jadi kalau ada permintaan, baru kami masukan ke SIMKIM (sistem informasi manajemen keimigrasian) untuk memudahkan pencegatan di bandara di pelabuhan atau pos lintas batas," ujar Ronny, di kantor Direktorat Jenderal Imigrasi di kantornya Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).
Selain itu, Ditjen Imigrasi juga dapat berkomunikasi terhadap pihak-pihak terkait di Filipina terkait tujuh yang diduga termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie saat ini masih monitoring 83 Warga Negara Indonesia yang terindikasi masuk jaringan ISIS. Menurut Ronny, warga Indonesia paling banyak yang diduga gabung ISIS.
"Terdapat 234 orang masuk dalam daftar pencarian DPO yang terkait dengan ISIS terdapat 91 orang yanh terdiri dari warga negara Algeria 1 orang, Indonesia 83 orang, Kuwait 2 orang, Arab Saudi 2 orang, Syria 1 orang dan Turki 2 orang," kata Ronny F Sompie di kantor Imigrasi, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).
Ronny mengatakan data tersebut diterima Imigrasi dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Polri. Ronny mengaku hanya mendapatkan data nama saja, tanpa informasi lengkapnya terkait identitas lengkap DPO ISIS yang berasal dari Indonesia.
"DPO cuma ada nama, paspornya enggak ada. Jadi enggak tahu itu dari daerah mana," ungkap Ronny.
Baca juga:
Konflik Filipina, JK ingatkan WNI 'Siapa main peluru bisa kena'
Paspor WNI diduga gabung ISIS ditemukan di Marawi, Filipina
Filipina tetapkan 4 WNI masuk DPO karena gabung ISIS
4 WNI jadi DPO Filipina, Imigrasi tunggu sinyal TNI, Polri dan BNPT
Imigrasi belum temukan 36 WNI di Filipina terkait kasus terorisme
-
Siapa yang melaporkan WNA itu ke Imigrasi? Penangkapan HBR berawal dari laporan masyarakat.
-
Bagaimana cara Imigrasi menangkap WNA tersebut? Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Tanjung Perak lalu menuju lokasi yang bersangkutan. Berkolaborasi dengan unsur TIMPORA Kabupaten Lamongan diantaranya Polsek Modo, Koramil Modo dan Anggota Pemerintah Desa Modo, tim langsung menuju Dusun Lebak, Desa Mojorejo, Modo, Lamongan.
-
Kapan Hari Bhakti Imigrasi dirayakan? Hari Bhakti Imigrasi diperingati setiap 26 Januari.
-
Mengapa Hari Bhakti Imigrasi penting? Hari Bhakti Imigrasi menjadi momen untuk merayakan pengabdian dan kerja keras petugas imigrasi yang berkontribusi dalam menjaga keamanan negara, mengatur arus orang dan barang, serta melibatkan diri dalam berbagai tugas imigrasi.
-
Bagaimana cara Rohingya dan WNI ini akan dibawa ke Malaysia? Kedua pelaku warga Labuhan Batu, mereka meminta Rp5,5 juta per orang dikali 22 orang, untuk diberangkatkan ke Malaysia menggunakan kapal motor.
-
Bagaimana Petugas Imigrasi tersebut meninggal? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).