Ingin Belajar Program Inovasi, Bupati Belitung Timur Boyong Jajarannya ke Banyuwangi
Selain inovasi, Banyuwangi dinilai banyak memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat mulai bidang pemerintahan, seperti pelayanan publik, perencanaan keuangan berbasis elektronik, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), dan cara Banyuwangi mengelola pariwisatanya.
Bupati Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung, Yuslih Ihza, melakukan kunjungan kerja bersama 54 orang terdiri dari pejabat teras dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) untuk belajar berbagai program inovasi yang dimiliki Banyuwangi selama dua hari, 19-20 November.
Saat ditemui Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko di Lounge Pelayanan Publik Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Yuslih Ihza mengaku terkesan dengan inovasi yang dibuat Banyuwangi.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza Disambut Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko ©2019 Merdeka.com
"Kami mendapatkan referensi tentang Banyuwangi dari pemerintah pusat yang merekomendasikan kami untuk belajar kemari, dan juga dari berbagai media massa yang kami baca. Karena itulah sekarang kami berada di sini untuk melihat dari dekat bagaimana inovasi itu dibuat dan berjalan, bahkan membuat banyak perubahan di Banyuwangi," ujar Yuslih, Selasa (19/11).
Selain inovasi, Banyuwangi dinilai banyak memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat mulai bidang pemerintahan, seperti pelayanan publik, perencanaan keuangan berbasis elektronik, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), dan cara Banyuwangi mengelola pariwisatanya.
"Kami ingin mengadopsi semua ini dari sini untuk kami terapkan di Belitung Timur. Kami juga ingin tahu bagaimana menjalin sinergitas dengan forkopimda dalam memajukan daerah," katanya.
Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza Disambut Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko ©2019 Merdeka.com
Sementara itu, Wabup Yusuf mengajak mereka untuk menjelajah tata kelola Banyuwangi di Lounge Pelayanan Publik. Bupati Yuslih tampak memencet sejumlah tombol di layar komputer yang disediakan bagi pengunjung yang ingin tahu tentang program dan pertanggungjawabannya.
Yusuf mengatakan, untuk menjaga kondusifitas daerah, Banyuwangi selalu menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergitas Tiga Pilar yang melibatkan unsur forum pimpinan daerah (forpimda).
"Sinergitas tiga pilar sendiri merupakan program inovasi pemerintah yang mempertemukan TNI/Polri, Babinsa (Bintara Pembina Desa), Babinkamtibmas (Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dan Kepala Desa / Kepala Kelurahan (Kades/Kakel) dalam mendeteksi keamanan daerah sejak dini. Pertemuan ini digelar rutin setiap tiga bulan sekali sejak tahun 2011 lalu," kata Yusuf.
Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza Disambut Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko ©2019 Merdeka.com
Terkait perencanaan pembangunan dan keuangan daerah, lanjut Wabup Yusuf, Pemkab Banyuwangi telah mencatatkan diri sebagai daerah yang telah melakukan perencanaan hingga monitoring berbasis elektronik. Ada berbagai aplikasi yang dikembangkan untuk mewujudkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Mulai dari e-planing, e-budgeting, e-village budgeting, hingga e-monitoring.
"Semuanya bisa diakses melalui website Pemda Banyuwangi," katanya.
Sejak diterapkan beberapa tahun lalu, kata Yusuf, program ini telah menarik perhatian banyak pihak. Berbagai daerah di Indonesia telah bertandang ke Banyuwangi khusus untuk belajar intens tentang sistem pengelolaan keuangan desa tersebut. Bahkan, hingga saat ini sudah ada ratusan daerah yang berkunjung ke Banyuwangi.
"Nah inilah yang kami sebut dengan sinergi pariwisata. Dengan mereka berkunjung ke Banyuwangi kami siapkan destinasi pariwisata," pungkasnya.
(mdk/hhw)