Ini alasan Densus 88 tembak mati teroris Poso di Dompu NTB
Saat digerebek, NR malah melemparkan bom yang ada di tangannya ke arah aparat. Sehingga Densus terpaksa menembak mati.
NR (23), warga Dusun Kala Timur, Desa O'o, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, tewas ditembak Tim Densus 88/Antiteror pada Sabtu (20/9) malam, saat proses penangkapan dirinya yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme.
Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Sriyono di Mataram mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sebelumnya sudah memberi peringatan untuk menyerahkan diri, namun NR hendak melemparkan bom yang ada di tangannya ke arah aparat.
"Supaya tidak memakan banyak korban, maka pihak kepolisian langsung mengambil tindakan dengan menembak NR," ujar Sriyono saat diwawancarai wartawan di Markas Polda NTB, seperti dikutip dari Antara, Senin (22/9).
Sebenarnya Sriyono selaku Kapolda NTB menyayangkan tewasnya NR saat proses penggerebekan tersebut. Menurutnya, NR hanyalah salah satu korban yang terpengaruh paham gerakan radikal atau menyimpang dari ajaran agama.
"NR hanya korban hasutan, seharusnya kita mampu melindungi dan mencegah serta mengajaknya untuk keluar dari paham radikal itu," katanya.
Sebelumnya, NR menjadi sasaran penangkapan Tim Densus 88/Antiteror karena ia diduga terlibat dalam sindikat teroris di Indonesia. "Menurut data Densus 88/Antiteror, NR diduga salah satu pelaku yang terlibat dalam aksi teror di Poso," ujarnya.
Ia menambahkan, NR adalah salah satu target pengejaran Tim Densus 88/Antiteror. Dia diduga ikut terlibat dalam beberapa aksi teror di Indonesia. "Selain di Poso, ia juga terlibat kasus teror di Dompu," ucapnya.
Saat ini jenazah NR telah ditempatkan di Rumah Sakit Bhayangkara untuk di-autopsi oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia bersama dengan Tim autopsi dari Polda NTB.
Jenazah NR ditempatkan di RS Bhayangkara Mataram sejak Sabtu (20/9) malam, setelah aksi penembakan di Desa O'o, Kabupaten Dompu. Jenazahnya dibawa ke Mataram bersama dengan para pelaku yang tertangkap atas dugaan keterlibatan dari sindikat teroris.
Menurut informasi, hanya jenazah NR yang ditempatkan di Mataram, sedangkan terduga teroris lainnya telah diterbangkan menuju Mabes Polri melalui Bandara Internasional Lombok untuk diperiksa lebih lanjut.
Belajar dari peristiwa itu, ia berharap tidak ada lagi warga Indonesia, NTB khususnya, ikut terjaring dalam gerakan radikal tersebut.
"Semoga tidak ada korban jiwa lagi, dan kita doakan agar terduga teroris yang diamankan aparat dapat kembali ke ajaran yang benar," ucapnya.
Baca juga:
Densus 88 tembak teroris Poso saat berusaha lempar bom
Polisi pastikan 4 warga Turkistan akan bergabung teroris Santoso
Mabes Polri: Visa 4 warga Turkistan palsu
Gus Ipul sesalkan alumni Ponpes Tebuireng terlibat ISIS di Poso
Kapolri sebut 4 warga Turkistan tak lancar bahasa Turki
Suharto, pria yang ditangkap Densus 88 tukang susu kedelai
Pergi ke pasar, Suharto dibekuk Densus 88 di Purworejo
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.