Ini alasan Museum Madame Tussauds Hong Kong buat patung lilin Jokowi
Djumala menuturkan, dengan adanya pembuatan patung lilin Jokowi ini, nantinya secara tidak langsung Indonesia dikenal sebagai negara sederhana, merakyat dan antikorupsi. Sosok patung lilin Jokowi bisa mewakili Indonesia secara keseluruhan di mata dunia.
Museum Madame Tussauds Hong Kong segera membuat patung lilin Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang nantinya akan dipajang di Museum Hong Kong. Pembuatan patung lilin Jokowi ini bukan tanpa alasan, sebab keputusan itu sudah melalui riset.
"Dari kategori world leader, pemimpin dunia, Pak Jokowi nomor satu yang dipilih pengunjung. Yang paling penting adalah kenapa Pak Jokowi, begitu dapat polling dan mereka riset, beliau ini ternyata ikonik, unik," ujar Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala, Rabu (12/10).
Selain unik, Jokowi juga dinilai Presiden yang paling sederhana. Hal itu ditandai dengan kedekatannya dengan rakyat, kebijakannya yang prorakyat hingga kerap menggunakan pakaian merakyat.
"Baju putih terus, prorakyat. Prorakyatnya ini dilihat dia sayang banget sama rakyatnya," tutur Djumala.
Tak hanya sampai di situ, sosok Jokowi juga dinilai sangat konsisten dengan antikorupsi.
Djumala menuturkan, dengan adanya pembuatan patung lilin Jokowi ini, nantinya secara tidak langsung Indonesia dikenal sebagai negara sederhana, merakyat dan antikorupsi. Sosok patung lilin Jokowi bisa mewakili Indonesia secara keseluruhan di mata dunia.
"Bagi kita sendiri bukan hanya mencitrakan Pak Jokowi sebagai person saja. Namun mempromosikan Indonesia sebagai nation. Ini sekaligus nation branding," kata dia.
Djumala menambahkan, nantinya, setiap dua atau tiga bulan baju patung lilin Jokowi diganti. Hal itu berdasarkan permintaan Istana ke Museum Madame Tussauds Hong Kong.
"Kita yang mengusulkan dan mereka setuju. Bisa setiap dua bulan diganti, atau tiga bulan sekali. Nanti bisa baju putih digulung, baju kebesaran beliau. Kemudian baju batik, batik itu juga bisa macam-macam. Bisa batik Solo, Jogja, Bandung, Madura, mungkin tenun Bugis. Macam-macam, itu sarana promosi Indonesia," tuntasnya.