Ini pandangan Prabowo dan Jokowi soal ASEAN Economic Community
Debat sengit lantaran Prabowo menganggap apa yang disampaikan Jokowi hanya slogan semata.
Di sesi akhir debat, Jokowi bertanya kepada Prabowo soal ASEAN Economic Community (AEC) yang akan mulai pada tahun 2015 mendatang. Apa yang akan dilakukan Prabowo untuk menyongsong AEC jika terpilih jadi presiden?
"Kita akan memberi fasilitas, insentif dan dukungan kepada perusahaan, tetapi tanpa melanggar peraturan. Selain itu juga harus diberikan pendidikan, perizinan yang dipermudah, kredit dipermudah," ujar Prabowo ketika ditanya Jokowi soal kesiapannya menghadapi AEC saat debat Capres, Minggu (22/6) malam.
Menurut Prabowo, banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu perusahaan yang akan bersaing. Prabowo juga menggarisbawahi pentingnya investasi di bidang pendidikan, agar masyarakat Indonesia bisa bersaing dengan warga ASEAN.
Jokowi yang diberi kesempatan menyatakan bahwa apa yang diperlukan saat ini adalah pembangunan manusia. Diperlukan tempat pelatihan untuk meningkatkan mutu dan daya saing masyarakat Indonesia.
"Kita sudah dalam waktu yang mepet, tempat latihan atau balai latihan kerja pemuda sudah harus dikerjakan. Mau tidak mau harus kita hadapi AEC," ujar Jokowi.
Menurutnya, dalam misi perdagangan para Dubes Indonesia terutama yang berada di negara ASEAN harus jadi ujung tombak. "Diplomasi perdagangan kita. Dubes kita harus jadi marketer, mampu memasarkan produk-produk kita, baik UKM maupun produk-produk di daerah," ujar Jokowi.
Debat sengit lantaran Prabowo menganggap apa yang disampaikan Jokowi hanya slogan semata. Menurut Prabowo dalam kurun waktu satu tahun, jangan memberikan pelatihan kerja, membuat tempat pelatihannya saja tidak cukup.
"Kita gampang dengan slogan, teknopark berapa lama, jawaban tadi tidak teoritis menurut saya. Anda sendiri yang bilang hanya tinggal satu tahun. Mari kita realistis, benahi diri kita, hemat APBN, APBD, kurangi kebocoran-kebocoran," pungkas Prabowo.