Ini pengakuan penumpang selamat kapal Zahro Express
Ini pengakuan penumpang selamat kapal Zahro Express. Inggrid Pical adalah salah satu penumpang selamat. Dia mengatakan dirinya bersama adiknya Ralef Pical dan dua orang teman adiknya merupakan penumpang terakhir kapal Zahro Express. Awalnya, mereka ingin berkunjung ke pulau harapan.
Kebakaran kapal Zahro Express di Muara Angke menewaskan 23 penumpangnya. Saat itu ada lebih dari 200 wisatawan hendak berwisata tahun baru di kepulauan seribu naik kapal tersebut.
Inggrid Pical adalah salah satu penumpang selamat. Dia mengatakan dirinya bersama adiknya Ralef Pical dan dua orang teman adiknya merupakan penumpang terakhir kapal Zahro Express. Awalnya, mereka ingin berkunjung ke pulau harapan.
"Jadi begitu kapal datang, Nahkoda menawarkan tiket ke Pari sama Tidung. Namun karena Tidung lebih dekat dari pada Pari, kami pun akhirnya ikut pulau Tidung," ujar Inggrid di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Minggu (1/1).
Inggrid menceritakan pertama kali kebakaran diketahui adalah saat muncul teriakan dari bagian belakang kapal di lantai satu. Belum lama suara tersebut terdengar, seorang ibu melompat ke laut.
"Ada bunyi yang terdengar dari bawah. Tiba tiba ada ibu yang melompat dari kapal, kita pikir ada yang tenggelam dia mau menyelamatkan anaknya atau orang lain," kata Inggrid.
Inggrid melanjutkan, tidak berselang lama asap keluar dari bagian belakang kapal. Kemudian banyak orang berteriak ada api di lantai satu.
"Saat banyak yang teriak di lantai satu, kita di lantai dua belum panik. Karena di lantai dua mayoritas laki laki. Namun karena semakin banyak Asap dan kondisi penumpang panik, kita semua bersiap ambil pelampung. Ternyata pelampungnya sudah habis terbagi," ujar Inggrid.
Inggrid mengatakan karena tidak mendapat pelampung dia bersama tiga orang lain nya memutuskan untuk menggunakan tas sebagai penopang mereka. Setelah itu, mereka bersama penumpang lainnya naik ke lantai tiga untuk bersiap melompat dari bagian pinggiran kapal.
"Ada kali 5 menit kita bersiap, sebagian di belakang sudah ada yang melompat. Begitu ABK naik intruksikan kita lompat. Saya lompat bersama adik dan kedua temannya. Kemudian ada 2 orang lain juga yang ikut melompat," ungkap Inggrid.
"Yang belum sempat melompat itu yang berada di bagian kapal paling depan lantai satu. Mereka hanya teriak-teriak. Sepuluh menit kemudian semua melompat atau pingsan saya tidak bisa pastikan karena asap sudah memenuhi kapal," katanya.
Petugas telah mengevakuasi para korban. Diketahui penyebab kebakaran maut tersebut adalah korsleting accu (aki/baterai) kapal.