Ini penyebab gempa Aceh telan banyak korban versi BNPB
"Jadi korban meninggal bukan karena gempanya tapi karena bangunannya (tidak tahan gempa)," ungkap Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (7/12). Berdasarkan analisis BNPB, banyaknya korban juga dikarenakan gempa bumi terjadi pada pagi hari. Di saat sebagian masyarakat belum siap beraktivitas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banyaknya korban jiwa gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh disebabkan rumah masyarakat setempat tidak tahan gempa. Berdasarkan data terakhirnya, korban jiwa gempa Pidie Jaya mencapai 52 orang.
"Jadi korban meninggal bukan karena gempanya tapi karena bangunannya (tidak tahan gempa)," ungkap Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (7/12).
Berdasarkan analisis BNPB, banyaknya korban juga dikarenakan gempa bumi terjadi pada pagi hari. Di saat sebagian masyarakat belum siap beraktivitas.
"Kondisi Aceh pukul 05.03 itu gelap. Kemungkinan masih tertidur," imbuh dia.
Tak hanya itu, kekuatan gempa bumi 6,5 SR yang terbilang besar juga menjadi penyebab utama banyak korban. Guncangan gempa itu dengan mudah membuat bangunan-bangunan roboh.
"Seperti yang saya katakan tadi, ruko, rumah semua runtuh sehingga masyarakat tidak sempat melakukan evakuasi sehingga tertimpa bangunan," jelasnya.
Sutopo menambahkan, gempa bumi di Pidie Jaya dipastikan tidak menimbulkan tsunami. Berdasarkan kajian BNPB, tsunami bisa terjadi ketika skala gempa di atas 7 SR dan berasal dari gempa dasar laut. Selain itu, tsunami bisa terjadi ketika gempa terjadi di kedalaman di atas dari 20 km.
"Nah kalau kita melihat seperti ini ya tidak memenuhi syarat untuk membangkitkan potensi tsunami karena berasal dari darat kemudian berada di darat dan magnitudo 6,5 kedalaman di 15 km," tandasnya.
Baca juga:
Gempa 6,5 SR sebabkan sejumlah jalanan di Aceh retak
Data korban dan bangunan roboh di Kabupaten Bireuen akibat gempa
Jurnalis di Medan kumpulkan bantuan untuk korban gempa Aceh
4 Korban gempa di Pidie Jaya berhasil diidentifikasi
Pemprov Aceh tetapkan gempa Pidie jadi darurat bencana
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan gempa Kabupaten Bandung terjadi? Gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo melanda wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu (18/09).
-
Kenapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB dengan tujuan untuk: Membantu masyarakat: Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak: Dengan memberikan kemudahan, diharapkan semakin banyak wajib pajak yang taat membayar pajak. Mendukung pertumbuhan ekonomi: Keringanan pajak dapat mendorong aktivitas ekonomi dan investasi.