Ini peringatan Haikal sebelum bobol tiket.com hingga rugi Rp 1 M
Ini peringatan Haikal sebelum bobol tiket.com hingga rugi Rp 1 M. Dalam peringatan tersebut itu, Haikal mengingatkan tiket.com bahwa sistem pertahanan website tidak bagus. Namun, menurut Ramdan, peringatan Haikal tersebut tidak ditanggapi pihak tiket.com.
Kuasa hukum Sultan Haikal, Ramdan Alamsyah membeberkan kronologis pembobolan situs ticket.com dilakukan kliennya. Menurutnya, Haikal memberi peringatan kepada pihak tiket.com melalui akan rapuhnya sistem pertahanan situs perjalanan tersebut melalui twitter sebelum melakukan pembobolan.
"Begini, itu tanggal 9 oktober tiket.com sudah diperingati sama Haikal. Kan ada di tweetnya," kata Ramdan Alamsyah saat dihubungi wartawan, Kamis (6/4).
Dalam peringatan tersebut itu, Haikal mengingatkan tiket.com bahwa sistem pertahanan website tidak bagus. Namun, menurut Ramdan, peringatan Haikal tersebut tidak ditanggapi pihak tiket.com.
"Niatnya sudah baik sudah ngasih tahu, tapi kan nggak ada tanggapan," jelasnya.
Namun, Ramdan menolak ketika dikonfirmasi apakah Haikal membobol tiket.com karena tidak adanya tanggapan terhadap peringatannya.
"Bukan. Kalau ngebobol itu kan disuruh dia. Dia disuruh sama temannya. Jadi otak dari permasalahan ini sebenarnya temannya. Haikal itu awalnya tuh nggak ada untuk mau membobol itu. Kalau mau bobol cuma ngasih tahu doang, nih punya lu nggak bagus nih. Lu harus perbaiki atau diperkuat sistemnya," katanya.
Karena itu, Ramdan mengatakan, bahwa Haikal membobol situs tiket.com didesak oleh temannya. Menurutnya, Haikal dimanfaatkan.
"Didesak temannya kemudian memang temannya itu yang memanfaatkan si Haikal. Dia dimanfaatkan orang yang tidak punya niat baik. Anak ini baik. Tidak ada untuk menguntungkan diri sendiri. Dia habis ngebobol, kemudian password diberi ke temannya yang berinisial J, dia itu yang manfaatin, tiket.com itu sampai miliaran itu. Haikal mah nggak tahu apa-apa," tukasnya.
Selanjutnya, ia pun menyampaikan bahwa status Haikal yang masih remaja (19 tahun) serta cuma tamatan Sekolah Dasar, membuatnya dapat dimanfaatkan.
"Ya namanya anak kecil. Anak 19 tahun. Kan Haikal ini lulusan SD," tutupnya.
Sebelumnya, petugas Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri menangkap tiga orang diduga pelaku pembobol situs-situs online. Dari hasil membobol situs online salah satunya tiket.com, MKU, AI, dan MTN meraup keuntungan hingga Rp 1 miliar.
Saat itu Haikal masih diburu polisi. Selain sebagai pembobol situs, dari hasil pemeriksaan, Haikal juga disebut sebagai pihak yang menerima aliran dana dari hasil membobol situs tersebut. Bahkan, Haikal juga disebut sebagai orang yang paling banyak menerima uang dari hasil pembobolan itu.
"Separuh untuk pembobolnya, separuh menerus kan pintu yang terbuka," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Kamis (30/3).
Rikwanto menyebutkan lokasi Haikal berbeda dengan tiga pelaku ditangkap di wilayah Kalimantan Timur. Haikal berdomisili di Jakarta. Mereka mengenal satu sama lain melalui jejaring sosial Facebook.
"Tiga orang ini ditangkap di Kalimantan Timur, hackernya di Jakarta. Mereka berteman lewat Facebook karena hobi yang sama yaitu main game," tuntas Rikwanto.
Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 46 ayat 1, 2, 3, Pasal 30 ayat 1,2,3 dan Pasal 51 ayat 1 dan 2 Undang-undang ITE.