Ini Proyek Bendungan Bener & Pertambangan di Warga Desa Wadas
Penolakan merupakan imbas dari perut bumi Desa Wadas akan dikeruk guna memperoleh batuan Andesit di dalamnya. Nantinya, andesit akan digunakan untuk merealisasikan pembangunan Bendungan Wadas, yang merupakan salah satu proyek strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah bersikeras menolak penambangan di tanah kelahiran mereka. Sebab, hal itu akan mengancam keberadaan 27 sumber mata air.
Imbasnya, berpotensi merusak lahan pertanian. Padahal, bertani merupakan mata pencaharian warga Desa Wadas selama ini.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan hujan deras terjadi di Desa Sidomulo? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras.
-
Apa masalah yang dihadapi warga di Desa Paja, Lebak akibat musim kemarau? Musim kemarau melanda sejumlah daerah di wilayah Banten. Akibatnya, masyarakat yang terdampak langsung mengalami kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang terjadi di Desa Paja, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Di sini, warganya harus rela berjalan kaki sejauh 1 kilometer demi mendapatkan beberapa jerigen air bersih.
-
Apa yang terjadi di Desa Sidomulo, Pekalongan akibat hujan deras? Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Di mana kejadian bidan desa ditandu itu terjadi? Kondisi Safriani kini tampak membaik. Perempuan 34 tahun yang berprofesi sebagai bidan kampung di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini, telah mendapat pertolongan medis di rumah sakit.
Penolakan merupakan imbas dari perut bumi Desa Wadas akan dikeruk guna memperoleh batuan Andesit di dalamnya. Nantinya, andesit akan digunakan untuk merealisasikan pembangunan Bendungan Wadas, yang merupakan salah satu proyek strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, Jokowi menargetkan percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN). Langkah serius Jokowi tersebut terlihat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden nomor 109/2020.
Terdapat 201 proyek dan 10 program yang ditargetkan percepatan pengerjaannya dengan nilai total Rp4.809,7 triliun.
Dikutip situs Kementerian Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bendungan Bener ditargetkan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dan nomor dua di Asia Tenggara.
Betapa tidak, nantinya Bendungan Bener akan memiliki ketinggian 159 meter dengan panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah 290 meter.
Selain itu, Bendungan Bener ditargetkan memiliki kapasitas sebesar 100.94M³ diharapkan dapat mengairi lahan seluas 15069 Ha, mengurangi debit banjir sebesar 210 M³/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 1,60 M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 6,00 MW.
Tak hanya itu, Bendungan Bener ditargetkan mampu menyuplai kebutuhan air sebanyak 1.500 liter/detik untuk Kabupaten Purworejo, Kebumen dan Kulonprogo. Airnya sendiri dikumpulkan dari aliran sungai Bogowonto yang diapit dua bukit di lokasi tersebut
Serta nantinya akan dibangun juga PLTA dengan besaran 6 Megawatt (MW). Proyek ini sudah dijalankan sejak Mei 2019.
Proyek Pengerjaan
Untuk merealisasikan pembangunan fantastis itu diperlukan lahan seluas 145 hektar di Kabupaten Purowrejo, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Wadas.
Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 509/41/2018, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.
Penambangan akan dilakukan di atas lahan seluas 145 hektare ditambah 8,64 hektare lahan untuk akses jalan menuju proyek.
Penambangan akan dilakukan menggunakan metode blasting atau bahan peledak.
Peluncuran Proyek 2018 Target Rampung 2023
Proytek tersebut diluncurkan Jokowi pada tahun 2018. Jokowi melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan Rp8,44 triliun untuk pembangunan tiga bendungan besar, termasuk Bendungan Bener.
Rinciannya, Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan dengan kapasitas 104,83 juta meter kubik senilai Rp3,82 triliun. Bendungan Bener dengan kapasitas 90,39 juta meter kubik senilai Rp3,79 triliun. Serta Bendungan Sidan di Bali, dengan kapasitas 3,8 juta meter senilai Rp830 miliar.
"Pembangunan bendungan, embung, dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers resmi, (24/11/2018) silam.
Dalam data paparan perencanaan Kementerian PUPR, bendungan ini merupakan bagian-bagian dari strategi ketahanan pangan. Lebih khusus, penyediaan insfrastruktur irigasi di Kabupaten Purworejo dan sumber air baku bagi Kabupaten Purworejo dan Kebumen di Jawa Tengah, serta Kabupaten Kulon Progo di DI Yogyakarta.
Jokowi menargetkan Bendungan Bener di Desa Wadas akan selesai 2023.
Update Terbaru Proyek Bendungan Bener
Dikutip dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) kabar terbaru proyek Bendungan Bener, sebagai berikut:
Investasi Total : 2,060 Triliun
Sumber APBN-APBD : 2,060 Triliun
Sumber Swasta : –
Sumber Belum Ditentukan : –
Skema Pendanaan : APBN
Lokasi : Purworejo, Jawa Tengah
Penanggung Jawab Proyek : Kementerian PUPR
Rencana Mulai Konstruksi: 2018
Rencana Mulai Operasi : 2023
Status Terakhir : Konstruksi 15 persen
Fungsi Batu Andesit, Bahan Baku Bendungan
Bendungan Bener rencananya akan dibangun menggunakan batuan Andesit, jenis batuan beku vulkanik, ekstrusif yang akan ditambang di perut bumi Desa Wadas.
Dikutip dari berbagai sumber, nama Andesit berasal dari nama Pegunungan Andes. Batuan ini kerap digunakan dalam pembangunan megalitik, candi dan piramida. Di zaman prasejarah Andesit digunakan untuk membuat sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu hingga arca.
Zaman sekarang, batuan Andesit digunakan untuk membuat nisan, cobek, lumpang jamu, kap lampu taman serta sejumlah hiasan berbentuk arca. Magelang salah satu pusat kerajinan dari batu andesit.
Batuan andesit terbentuk saat jenis magma tertentu mengalir ke permukaan sebagai lava dan mendingin. Karena mengandung silika menengah, biasanya berwarna abu-abu dan berbutir halus atau porfiritik.
Batuan andesit tidak mengandung bahan berbahaya sehingga aman digunakan di luar maupun dalam ruangan. Andesit kerap diaplikasikan ke desain ubin karena tahan slip.
Keunggulan lainnya ialah kemampuan batu andesit menahan berbagai jenis cuaca dan suhu. Ia akan tetap awet dan kokoh.
(mdk/rhm)