Ini Saran Ahli agar Penyuntikan Vaksin Kosong Tak Terulang
Seorang nakes berinisial EO meminta maaf karena memberikan suntikan kosong kepada seorang peserta vaksinasi Covid-19 di Jakarta Utara. Agar kasus ini tidak terulang, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban menyarankan supaya calon penerima vaksin Covid-19 memperhatikan beberapa tahapan.
Seorang tenaga kesehatan (nakes) berinisial EO meminta maaf karena memberikan suntikan kosong kepada seorang peserta vaksinasi Covid-19 di Jakarta Utara. Agar kasus ini tidak terulang, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyarankan supaya calon penerima vaksin Covid-19 memperhatikan beberapa tahapan sebelum vaksinator mulai menyuntikkan vaksin.
Pertama, Zubairi meminta calon penerima vaksin agar memastikan vaksinator mengeluarkan vaksin dari dalam botol tepat di depan mereka. "Untuk memastikan Anda divaksinasi dengan benar, perhatikan tahapan-tahapan ini: - Vaksin harus dikeluarkan dari botol di depan penerima vaksin," tulisnya lewat akun Instagram pribadi dikutip pada Kamis (12/8).
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
Selanjutnya, nakes diminta menunjukkan dosis sebelum menyuntik. Menurut Zubairi, jika memungkinkan, calon penerima vaksin harus melihat apakah nakes itu benar-benar memasukkan vaksin. "Minta diperlihatkan jarum suntik kosong setelah penyuntikan," katanya.
Sebelumnya polisi telah menetapkan EO sebagai tersangka dalam kasus pemberian suntikan kosong vaksin Covid-19 ke salah seorang remaja berinisial BLP di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Di hari yang sama, EO mengaku telah menyuntikan 599 orang di sentra vaksinasi.
"Memang menurut awal yang bersangkutan sudah memvaksin hari itu sekitar 599 orang, dan dia merasa lalai, dia tidak periksa lagi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (10/8).
Kasus ini kemudian berakhir damai. "Tadi malam sudah terjadi mediasi, pihak penyelenggara, terlapor dan korban sudah ada kesepakatan damai," kata Kapolres Metro Jakut Kombes Guruh Arif Darmawan saat dihubungi, Rabu (15/8).
Guruh menyampaikan, kedua belah pihak dipertemukan penyidik di Polres Metro Jakut. Mediasi berlangsung pada Selasa (14/8) malam.
Menurut Guruh, saat itu pihak korban melihat itikad baik pelaku. "Dari pihak pelaku sudah menyadari bahwa pelaku sudah minta maaf karena lalai dan sebagainya kemudian korban juga menyadari seperti itu yasudah," ujar dia.
Guruh mengatakan, penyidik segera memproses pencabutan laporan yang dilayangkan oleh korban, sehingga kasus ini anggap telah selesai. "Kalau sudah sepakat semua, mereka sepakat untuk cabut dan tidak melakukan tuntutan ya sudah. Dan sudah ada mediasi di antara ketiganya," katanya.
Sumber: Liputan6.com.
Reporter: Yopi Makdori.
Baca juga:
Canangkan Vaksin Pelajar, Pemkab Bogor Tutup Sementara Vaksinasi Umum
Polda Jabar Sasar Santri Terima Vaksinasi Covid-19
Ganjar Nilai Aturan Masuk Mal Harus Sudah Divaksinasi Covid-19 Tidak Adil
Menteri PPPA: Ibu Hamil dan Menyusui Jangan Ragu Vaksinasi Covid-19
Kemensos Upayakan 2.800 Penghuni Balai Jabodetabek Divaksin Tanpa NIK
Jubir Vaksinasi Tegaskan Pencari Suaka Bukan Prioritas Penerima Vaksin Covid-19