Ini Video Debat Prabowo Vs Effendi Simbolon-Adian Napitupulu soal Anggaran Pertahanan
Menhan Prabowo Subianto debat dengan Effendi Simbolon dan Adian Napitupulu dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR soal pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senin (11/11) kemarin. Rapat kerja tersebut sempat diwarnai debat soal transparansi anggaran pertahanan.
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon, Adian Napitupulu dan beberapa lainnya meminta Prabowo untuk menyampaikan besaran anggaran pertahanan yang tercantum dalam slide. Namun, Prabowo menolak demi alasan keamanan data negara. Perdebatan kemudian terjadi.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
Berikut perdebatan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Effendi Simbolon, Adian Napitupulu dan beberapa anggota Komisi I DPR lainnya saat rapat kerja:
Effendi Simbolon Minta Anggaran Dipaparkan
Dalam rapat kerja Komisi I DPR, Fraksi PDIP, Effendi Simbolon meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menyampaikan dukungan anggaran yang sudah tercantum dalam hard copy slide paparan Menhan.
"Saya ingin meminta dipaparkan sekaligus, karena di sini (hard copy slide) ada dukungan anggaran. Tapi saudara Menhan tadi tidak menyinggung, hanya visi misi dan itu juga masih visioner. Ini dukungan anggarannya seperti apa? Karena di sini ada, Pak Menhan. Tolong disampaikan. Jadi ini jadi bahan kita bahasan di dalam rapat kita," kata Effendi.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo meminta agar penyampaian anggaran bersifat tertutup.
"Ya saya kira demikian. Jadi saya katakan, mengenai yang rinci, yang bersifat teknis dan anggaran, saya mohon tertutup. Kita akan sampaikan, kita akan bahas," kata Prabowo.
Effendi Simbolon Tetap Meminta Penyampaian Anggaran Terbuka
Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, tetap bersikukuh meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menyampaikan anggaran tersebut secara terbuka. Apalagi, menurutnya, bahan-bahan paparan soal dukungan anggaran bersifat terbuka.
"Sebentar pimpinan, tapi ininya (penyampaian anggaran) terbuka. Bagaimana tertutup? Ini terbuka ini pimpinan. Selazimnya, menhan itu menyampaikan apa yang jadi program kerjanya. Termasuk dukungan anggarannya, bahwa nanti misalnya kita ingin bahas tertutup, ya itu kesepakatan kita. Tapi di bahan ini, sidang terbuka, saudara Menhan," kata Effendi.
Prabowo kemudian menanggapi permintaan tersebut. Menurutnya, paparan itu memang bersifat terbuka saat rapat kerja, namun tertutup untuk umum.
"(Paparan anggaran) terbuka pada Komisi I. Tapi kita tidak terbuka kepada umum," kata Prabowo.
Effendi Menyebut Anggaran Sudah Masuk APBN
Kemudian, Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, kembali meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menjelaskan soal anggaran tersebut. Apalagi, menurutnya, anggaran tersebut sudah tercantum di APBN. Jadi, sudah tidak perlu ditutupi lagi.
"Bagaimana ini kita menjaminnya, ini sudah ada di meja dan saya tidak tahu apakah ini di sekretariat ada atau tidak. Saya kira, lebih baik, kan ini juga kebijakan umum, dan ini ada di APBN kita, disampaikan saja. Bahwa nanti saudara menhan ingin mencapai angka yang sesuai visi Menhan, baru kita masuk di tertutup. Ini kan sudah terbuka, di APBN kita ada nih. 131 ini kan bukan rahasia, Pak," kata Effendi.
Prabowo kemudian menyanggupi permintaan Effendi. Ia siap untuk menjelaskan soal dukungan anggaran pertahanan yang tercantum dalam hard copy slide dalam rapat kerja.
"Ya saya tidak ada masalah kalau memang mau disampaikan, kita tidak ada masalah," kata Prabowo.
Effendi Menanyakan Pimpinan Sidang Soal Rapat Tertutup Saat penyampaian Anggaran
Usai Prabowo menyanggupi permintaan untuk menjelaskan soal anggaran pertahanan, Effendi kemudian menanyakan kepada pimpinan sidang soal rapat tertutup untuk penjelasan anggaran pertahanan.
"Pimpinan, tolong dijelaskan ini, apa urgensinya, kemudian disembunyikan anggarannya. Ada apa sih? Apa nilai plusnya? Ini dipaparkan di forum, atau ditutup dari awal ni rapat," tanya Effendi.
Ketua Komisi I Meutya Hafidz kemudian menjelaskan soal rapat tertutup tersebut. "Dalam tata tertib, pimpinan bisa membuka rapat, lalu di mana di rasa ada rahasia negara, maka pimpinan diperbolehkan untuk menutup," kata Meutya.
"Di mana rahasia negara? Ini APBN kok. Ini APBN, Rp131 triliun ini APBN," kata Effendi.
"131 nya iya, tapi sudah ada angka-angka lainnya selain 131," jawab Meutya.
"Ya silakan, kalo ada angka-angka lain, kita ada mekanisme off the record. Jangan kita kemudian seolah-olah 54 orang kemudian direduksi dengan 610 orang, enggak bisa," kata Effendi.
Prabowo menyanggupi permintaan Effendi untuk menyampaikan dukungan anggaran pertahanan dalam rapat terbuka.
"Ibu ketua, saya kira yang anggaran yang disahkan tidak ada masalah, kalau memang mau diulangi lagi saya tidak masalah," kata Prabowo.
Penjelasan Prabowo Soal Dukungan Anggaran Disampaikan Tertutup
Dalam rapat kerja Komisi I DPR yang bersifat terbuka, Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon protes soal penyampaian dukungan anggaran pertahanan yang bersifat tertutup. Menurutnya, di beberapa negara, penyampaian anggaran sudah dicantumkan di dalam website resmi.
"Dalam paparan itu, ini paparan rencana kerja dan dukungan anggaran. Sampai ke titik itu, saudara menhan harus menjelaskan, tapi bahwa ada rencananya sodara menhan, yang akan diajukan, mau ditertutupkan, itupun tidak lazim. Namanya lembaga legislatif ya terbuka. Sekarang anggaran belanja dunia terbuka di website kok," kata Effendi.
Kemudian prabowo menjelaskan mengapa ia ingin menyampaikan soal anggaran tertutup. Menurutnya, itu semua soal kesiapan.
"Begini saudara effendi, kalau soal anggaran terbuka, tapi soal kemampuan, dan kesiapan, itu tidak boleh terbuka. Nah kadang-kadang, kesiapan dan kemampuan itu berkaitan dengan anggaran," kata Prabowo.
Adian Napitupulu Ikut Berkomentar Soal Penyampaian Anggaran
Dalam rapat kerja tersebut, Adian Napitupulu ikut berkomentar soal penyampaian dukungan anggaran dana yang bersifat tertutup.
"Pimpinan, saya pikir ini tidak perlu diperdebatkan. Yang diminta pak Effendi tuh sederhana. Apa yang sudah dipaparkan di sini dipaparkan saja secara lisan. Bahwa kemudian pendalaman kita buat tertutup, itu tidak persoalan. Ini kan jadi lucu. Di sini kita paparkan terbuka, tapi ga mau dibacakan, ga mau disampaikan. Jadi tidak ada pertentangan besar di sini. Sampaikan saja terbuka, dan pak Menhan tidak keberatan. Kok kenapa yang lebih khawatir pimpinan dibandingkan pak kemenhan," kata Adian.
Penjelasan Soal Anggaran Sudah Tercatat, Namun Belum Disampaikan
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Demokrat Syarief Hasan kemudian mencoba meluruskan perdebatan soal cara penyampaian dukungan anggaran pertahanan. Menurutnya, penjelasan soal anggaran pertahanan sudah tercantum dalam hard copy slide, namun kemungkinan belum dijelaskan secara lisan.
"Sebenarnya, apa yang dipersoalkan oleh Pak Effendi Simbolon itu adalah wajar. Yang dimaksudkan adalah outlinenya saja. Nah di sisi lain, pak Menhan ini sudah siap untuk memaparkan itu. Kita bisa lihat dari konsep pemaparan Menhan. Di halaman empat, itu sebenarnya sudah disampaikan, tetapi mungkin terlompat. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dalam hal ini. Kita persilahkan saja untuk memaparkan kembali. Karena ini agak terlompat. Sehingga seakan-akan tidak dipaparkan," kata Sjarifuddin Hasan.
Prabowo Heran Penyampaian Anggaran Harus Terbuka
Akhirnya setelah disepakati, Prabowo menegaskan anggaran yang sudah disampaikan sudah disahkan dalam APBN. Menurutnya pemerintah dan DPR harus sama-sama bertanggungjawab atas anggaran pertahanan.
"Kalau kita mau bicara soal anggaran yang penting bahwa pemerintah itu bertanggungjawab. Yang penting adalah bahwa kita diawasi. Yang penting adalah bahwa lembaga legislatif saudara-saudara yang mewakili rakyat, kedaulatan rakyat saudara yang perlu untuk bener-bener menguasai," jawab Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus ini heran mengapa pembahasan soal anggaran dilakukan secara terbuka. Padahal, lanjut Prabowo, Menhan lainnya membahas anggaran pertahanan secara tertutup.
"Jadi saya sebetulnya saya mengira bahwa seluruhnya ini tertutup. Sebagai mana menhan-menhan yang dulu. Jadi itu sikap saya kalau kita mau ulangi soal anggaran bisa. Maksudnya apa? Maksudnya kan kita udah tahu anggaran nya 131 sekian-sekian. Komponennya kita sudah tau tapi kalau memang dibutuhkan saya siap," ujarnya.
"Tapi kalau saya merasa saya diteken untuk terbuka, saya tidak akan lakukan. Saya bertanggung jawab kepada Presiden RI. Kami bersedia kepada saudara-saudara secara tertutup saya bersedia tapi maaf saya tidak akan mau bicara terlalu terbuka," tegasnya.
(mdk/dan)