Istana sebut amnesti buat Din Minimi harus dipertimbangkan matang
Seskab menilai pernyataan Kapolri yang menolak Amnesti tak sepenuhnya salah.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso berhasil merayu pentolan kelompok bersenjata di Aceh, Nurdin Ismail alias Din Minimi menyerah. Tak hanya itu, Sutiyoso juga memutuskan Din Minimi tak ditahan.
Tidak semua setuju terhadap langkah yang diambil Sutiyoso terhadap kelompok paling dicari tersebut, salah satunya Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Kapolri berdalih, Din dan kawan-kawannya masih menyandang status buron. Amnesti buat kelompok ini pun masih harus melalui pertimbangan matang.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menilai pernyataan Kapolri tak sepenuhnya salah. Apalagi, Din Minimi dan anak buahnya sempat bersinggungan dengan TNI/Polri.
"Karena memang dalam persoalan Din Minimi ini dulunya sempat terjadi kontak senjata, diduga adanya perampokan dan mengakibatkan meninggalnya TNI," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di kantornya, Jakarta, Rabu (30/12).
Pramono menjelaskan, dasar pemberian amnesti berpatokan pada Keputusan Presiden (Keppres) nomor 22 tahun 2005. Tetapi, pemberian amnesti bisa dikeluarkan dengan pertimbangan tertentu.
"Kalau memang diberikan amnesti umum dan abolisi tentunya dengan berbagai pertimbangan agar persoalan Aceh ini segera selesai secara menyeluruh," jelas Pramono.
"Bahkan dalam Kepres itu diatur sebelum mereka menyerahkan diri, turun, bisa diberi amnesti, yang berada di dalam dan luar negeri juga bisa diberikan amnesti," tambahnya.
Lebih lanjut, kata Pramono, pemerintah tidak bisa serta merta memberikan amnesti. Tetapi terlebih dahulu berkonsultasi kepada DPR untuk mendapatkan pertimbangan.
"Nanti secara formal tentunya pemerintah akan mengajukan ini kepada DPR," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan tetap akan memproses hukum pentolan kelompok bersenjata di Aceh, Nurdin Ismail alias Din Minimi yang sudah menyerahkan diri. Sebab, Din masih menyandang status Daftar Pencarian Orang (DPO).
Baca juga:
Istana akan minta pertimbangan DPR soal amnesti Din Minimi
Ketua Komisi III DPR tak masalah Din Minimi diberi amnesti
Polri pastikan tetap usut kasus Din Minimi
Kepala BIN sebut Din Minimi punya loyalis dan siap berperang
Kepala BIN sebut 3 anggota Din Minimi masih berkeliaran, berbahaya
Kepala BIN Sutiyoso ceritakan kronologi penyerahan Din Minimi
-
Siapa yang menemani Prabowo saat menyampaikan janji di Minahasa? Bersama Prabowo, juga nampak Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan eks Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
-
Siapa yang menarik Pramono Anung ke hadapan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.