Istikharah Aa Gym dan pasrahnya Ridwan Kamil hadapi Pilgub Jabar
Sejumlah nama mulai dimunculkan untuk menjadi kandidat calon gubernur Jawa Barat 2018-2023. Ada yang terang-terangan mencari dukungan dan menyatakan siap maju, ada juga yang masih malu-malu meski namanya bersaing di beberapa survei yang telah dirilis.
Sejumlah nama mulai dimunculkan untuk menjadi kandidat calon gubernur Jawa Barat 2018-2023. Ada yang terang-terangan mencari dukungan dan menyatakan siap maju, ada juga yang masih malu-malu meski namanya bersaing di beberapa survei yang telah dirilis.
Seperti yang dialami dai dan pimpinan Pondok Pesantren Darut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym. Namanya mencuat sebagai tokoh yang memiliki tingkat keterkenalan di atas 90 persen dari para responden. Aa Gym bersaing dengan Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Desy Ratnasari, dan Ridwan Kamil.
Namun Aa Gym mengaku belum memutuskan untuk ikut bertarung dalam gelaran Pilgub Jabar 2018. Dia mengaku tengah memohon petunjuk dan jalan terbaik. "Iya betul sedang istikharah. Ini belum memutuskan apa-apa," kata Aa Gym pada merdeka.com, Senin (12/6).
Aa Gym juga perlu melihat seberapa besar dukungan masyarakat yang menginginkannya maju di kontestasi politik 2018. Relawannya saat ini tengah menghimpun dukungan sementara melalui layanan SMS. Layanan ini juga untuk mengukur seberapa besar harapan masyarakat menginginkan Aa Gym maju dalam Pilgub Jabar.
Menurutnya, dukungan dari warga Jawa Barat sangat penting. "Mengingat ini amanah yang luar biasa besarnya yang harus dipertanggungjawabkan dunia sampai akhirat kelak, Aa masih istikharah untuk memohon petunjuk," imbuhnya.
Sementara itu, sikap pasrah ditunjukkan Ridwan Kamil. Wali Kota Bandung yang sudah mendeklarasikan diri maju pilgub Jabar melalui Partai NasDem menyatakan akan terus berusaha memperkenalkan diri kepada warga Jabar agar didukung. Dia tidak akan ngotot jika tidak mendapat dukungan dari partai lain, karena Partai NasDem tidak memiliki cukup kursi untuk mengusungnya. Jika hingga batas pendaftaran jumlah kursi belum juga mencukupi, dirinya tidak akan maju.
"Jadi saya bukan mengundurkan diri. Saya bilang kalau sedang berusaha itu antara jadi atau tidak jadi. Kalau kursinya cukup mencalonkan. Kalau kursinya tidak cukup, tidak jadi mencalonkan," ujar Emil di kantor BPK Perwakilan Jabar, Jalan Moh Toha, Senin (12/6).
Pernyataan Emil ini sekaligus untuk mengklarifikasi terkait informasi dirinya yang akan mundur dalam Pilgub Jabar. Dia pun mengaku telah siap jika seandainya dirinya tidak jadi maju dalam Pilgub Jabar, karena jumlah kursi yang tidak mencukupi.
"Jadi Saya nothing to lose.Saya bilang kalau orang lagi ikhtiar, ada sampai, ada tidak sampai. Nah kalau kursinya tidak mencukupi ya buat apa saya ngotot, berati tidak jadi," katanya.
Namun demikian kata Emil, dirinya masih terus berikhtiar dengan terus menjalin komunikasi dengan partai politik. Selain itu dirinya juga melakukan safari ke sejumlah wilayah di Jabar bersama partai pengusungnya.
"Jadi tidak berniat mengundurkan diri, nah namanya sedang berikhtiar," pungkasnya.
Baca juga:
Aa Gym: Saya tak ada ambisi inginkan jabatan gubernur
Aa Gym istikharah, mohon petunjuk untuk Pilgub Jabar
PKS pantau nama Aa Gym yang mencuat di survei cagub Jabar
Meski populer, Aa Gym sulit kalahkan 3 nama ini di Pilgub Jabar
Ridwan Kamil sambut baik nama Aa Gym bersaing di survei cagub Jabar
Ridwan Kamil: Kalau kursinya tidak cukup, tidak jadi mencalonkan
Ridwan Kamil: Jangan kaget kalau saya enggak jadi maju Pilgub Jabar
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa peta dukungan untuk masing-masing pasangan calon di Pilkada Jabar? Sementara itu PKB juga mengusung paslonnya sendiri yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina.Sedangkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan didukung gabungan partai yang mayoritasnya tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).Selanjutnya ada paslon Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung koalisi PKS dan Partai NasDem.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.