Istri Munir minta aktivis muda kritis ke pemerintah, tapi tak anarkis
"Kita sudah lelah dengan kekerasan. Tentunya mendorong tidak harus anarki bakar atau merusak dan terus berjuang dan terus ada ruang tidak bisa diisi di ruang kebenaran dan terus bersuara sekeras-kerasnya," kata Suciwati.
Istri Munir, Suciwati mengingatkan kepada para aktivis muda yang hadir dalam perhelatan 13 tahun suaminya agar tidak diam dengan Indonesia yang dikuasai dengan para maling. Namun, kata dia, cara yang dilakukan untuk melawan para oknum tersebut bukan dengan cara anarkis.
"Kita sudah lelah dengan kekerasan. Tentunya mendorong tidak harus anarki bakar atau merusak dan terus berjuang dan terus ada ruang tidak bisa diisi di ruang kebenaran dan terus bersuara sekeras-kerasnya," kata Suciwati di atas panggung pelataran LBH Jakarta, Kamis (7/9) malam.
Kemudian, Suciwati mengingatkan agar seluruh masyarakat harus tetap merawat ingatan. Menurut dia, jika cinta Indonesia tidak harus membawa bendera merah putih. "Kita harus tolak korupsi dan pembunuhan," pungkas Dewisuci.
Sebelumnya, salah satu aktivis yang hadir dan menyumbangkan suaranya untuk Munir yaitu seluruh personel band Efek Rumah Kaca. Dia mendendangkan lagu di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmun berharap di peringatan 13 tahun Munir para aktivis menagih kelanjutan kasus Munir.
"Bukan hanya pionnya tapi dalangnya bisa diusut tuntas," kata Cholil diatas panggung di LBH Jakarta.
Kemudian dia juga berharap para aktivis muda bisa menunjukan terus kepada pemerintah agar terus menuntut untuk mengusut kasus tersebut. "Dan semoga pemerintah tidak tebah pilih," pungkas dia.
Diketahui dalam acara festival musik yang bertajuk 'Mosi tidak percaya' tidak hanya efek rumah kaca yang menyuarakan aspirasinya lewat lagu, Jason Ranti, oscar lolang serta istri Munir Suciwati juga turut menyuarakan aspirasi agar pemerintah bisa usut tuntas kasus Munir.