Istrinya Diselingkuhi, Didi Tikam Jumriansyah Pakai Badik Hingga Tewas
Dua tikaman mendarat di perut dan dada Jumriansyah hingga akhirnya korban jatuh. Meski terluka, korban sempat berlari ke arah jalan raya. Di situ, Didi kembali menghujamkan 1 kali tikaman di punggung.
Didi Harto (24) menghabisi nyawa Jumriansyah (42), tak lain tetangganya di Bakungan, Loa Janan, Kutai Kartanegara. Korban tewas dengan 3 luka tikaman di bawah flyover Jembatan Mahakam IV, Samarinda.
Polisi melakukan prarekonstruksi dengan 11 adegan. Mulai dari Didi turun dari motor, dan sempat cekcok dengan Jumriansyah, hingga mengeluarkan badik di balik bajunya.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah yang sulit terurai di Sarijadi? Setelah diolah, residu (hasil pencacahan sampah yang sulit terurai) ini menjadi biomassa dan ini menjadi mirip batu bara,” katanya.
-
Di mana warga Sarijadi mengolah sampah yang sulit terurai? Mengolah sampah yang sulit terurai menjadi aktivitas rutin warga di wilayah Sarijadi, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
-
Bagaimana Sarisa Merapi mengolah salak? Brand ini konsisten mengolah buah salak segar mulai dari mulai kulit hingga bijinya.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Mengapa warga Sarijadi mengolah sampah yang sulit terurai? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
Dua tikaman mendarat di perut dan dada Jumriansyah hingga akhirnya korban jatuh. Meski terluka, korban sempat berlari ke arah jalan raya. Di situ, Didi kembali menghujamkan 1 kali tikaman di punggung.
"Korban meninggal akibat tusukan dari tersangka," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman ditemui di lokasi prarekonstruksi, Kamis (2/1).
Dia menerangkan, penusukan tersangka bermotif dendam pribadi. "Sebelum tersangka melakukan itu, ada komunikasi dia dengan korban dan bertemu di sini (di bawah flyover). Badik pun sudah disiapkan tersangka dari rumahnya. Untuk itu, penyidik menerapkan pasal 340 subsider pasal 338 subsider pasal 351 KUHP," ungkap Arif.
Masih di lokasi, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Damus Asa menambahkan, korban tewas dengan 3 tikaman badik. "Dari pengakuan tersangka, korban ada hubungan dengan istrinya. Jadi, setelah dia kabur, kami tangkap kurang dari 2 jam di Bakungan (rumah tersangka Didi)," jelas Damus.
Rekan korban yang juga salah seorang saksi mata, Gianto (40), menolong korban dengan membawanya ke rumah sakit. Meski, nyawa korban tidak terselamatkan.
"Kami tidak tahu masalahnya apa waktu itu. Karena pelaku, sambil megang badik dan satu tangan lagi megang tersangka. Saya cuma dengar teriakan korban, ada apa ini, begitu berulang," ungkap Gianto kepada merdeka.com
Peristiwa itu terjadi Senin (30/12) sore, sekira pukul 15.00 Wita. Korban, dan rekannya, sedang bersih-bersih lokasi bawah flyover, setelah 2 malam sebelumnya, bermain musik. Dimana, korban adalah pemain organ tunggal. Aksi bersih-bersih bubar seketika, setelah rekan korban melihat korban didatangi pelaku Didi, dengan penuh emosi. Hingga akhirnya korban tewas bersimbah darah oleh tikaman badik Didi.
(mdk/fik)