Jadi destinasi wisata dunia, Bali waspada serangan kelompok ISIS
Pengamanan akan dilakukan secara ketat.
Selain kota Paris di Prancis, Bali termasuk destinasi wisata dunia yang perlu diwaspadai akan adanya ancaman kelompok radikal ISIS. Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota (Wakapolresta) Denpasar, Ajun Komisaris Besar Polisi Nyoman Artana mengakui kewaspadaan tersebut.
"Memungkinkan kalau Bali menjadi bagian dari target mereka. Sesungguhnya negara yang aktif memerangi ISIS itu menjadi target mereka," kata Artana di Kuta, Jumat (4/12).
Dugaan itu dimungkinkan Artana, mengingat Bali tidak jauh beda dengan kota Paris. Dimana Bali jadi daerah kunjungan wisatawan dari seluruh negara yang memerangi ISIS.
"Banyak negara negara yang memerangi ISIS berkunjung di Indonesia, utamanya Bali. Tapi jangan khawatir, kami sudah siap mengantipasi apapun," tegas Artana di hadapan perwakilan 31 Konsulat Jenderal (Konjen) asing di Kuta Bali.
Menurut dia, Bali sudah memiliki pengalaman pahit terhadap teror bom Bali beberapa tahun silam. Untuk itu, pengamanan akan dilakukan secara ketat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjalin komunikasi dengan perwakilan negara asing.
"Ini salah satu yang kita lakukan untuk menyamakan persepsi dan untuk melakukan apa yang semestinya kami lakukan dalam konteks menciptakan keamanan. Kita berkoordinasi," papar dia.
Hal kedua, kata Artana, dia juga telah berkoordinasi dengan pengusaha hotel, pub, restoran, kafe dan diskotek untuk menyiapkan pengamanan internal. "Itu sudah kami komunikasikan dengan mereka. Kami sudah berkoordinasi untuk meningkatkan keamanan," papar dia.
Dalam pengamanan, katanya polisi berkoordinasi dengan TNI melakukan giat patroli rutin bersama-sama. "Kami akan gelar patroli rutin bersama-sama. Mungkin bagi warga asing ini hal aneh, tapi ini semua dalam rangka cipta kondisi, mengamankan dan untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan," tutup dia.