Jadi kebun sawit, luas hutan Taman Nasional Kutai menyusut 6.500 hektare
Kondisi hutan Taman Nasional Kutai (TNK) yang mencakup 3 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, semakin memprihatinkan. Dalam kurun waktu 24 tahun terakhir sejak 1990-an, luasnya menyusut sekitar 6.500 hektare. Permukiman dan perkebunan, jadi potret paling nyata telah mengepung hutan TNK.
Kondisi hutan Taman Nasional Kutai (TNK) yang mencakup 3 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, semakin memprihatinkan. Dalam kurun waktu 24 tahun terakhir sejak 1990-an, luasnya menyusut sekitar 6.500 hektare. Permukiman dan perkebunan, jadi potret paling nyata telah mengepung hutan TNK.
Balai TNK melansir, hasil citra satelit yang dilakukan tahun 2014 lalu, luas hutan TNK tersisa sekitar 192 ribu hektare dari 198.629 hektare di tahun 1990-an. Maraknya pembukaan lahan untuk perkebunan menjadi penyebabnya.
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Kenapa orangutan induk itu diduga sakit? "Jadi, induk Orangutan yang kita amankan dan selamatkan ini, kecurigaannya punya penyakit," Ari menambahkan.
-
Kapan garis keturunan Gigantopithecus terpisah dari orangutan? Garis keturunan kera besar diketahui berpisah dari sepupunya itu sekitar 12 juta-10 juta tahun lalu, kata peneliti.
-
Bagaimana cara tim di lapangan mengevakuasi induk Orangutan? "Tim di lapangan berhasil evakuasi induknya hari Sabtu sekitar jam 9 pagi. Tapi anaknya, saat tim mengevakuasi, memisahkan diri dari induknya dan masuk cepat ke dalam hutan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur, Ari Wibawanto, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (25/9).
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
Perhatian serius yang diberikan bukan tanpa alasan. Kebun sawit dan buah-buahan, jadi ladang mata pencaharian masyarakat, di sepanjang jarak 60 kilometer ruas jalan kota Bontang menuju Sangatta, Kutai Timur.
"192 Hektare di antaranya, di dalam hutan TNK, ada kebun sawit dan kebun lainnya. Kebun sawit jadi perhatian kami. Di samping itu memang, itu menjadi andalan mata pencaharian. Kami cari solusi terbaik, agar fungsi hutan TNK benar-benar bisa pulih," kata Kasi Pengendali Ekosistem Hutan Balai TNK Dede Nur Hidayat di Samarinda, Kamis (8/2).
Ada 2 seksi pengelolaan TNK mengawasi areal TNK baik di Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara hingga kabupaten Kutai Timur. Selain itu, areal TNK juga terbagi 4 resor, di antaranya resor Teluk Pandan, yang menjadi areal ditemukannya orangutan yang tertembus 130 peluru senapan angin.
"Resor Teluk Pandan seluas 40 ribuan hektare. Yang jelas lahan APL (area penggunaan lain) bukan jadi perhatian kami," ujar Dede.
"Orangutan itu bergerak mobile. Orangutan dan manusia, ada kepentingan. Korbannya ya orangutan. Tapi dari kami, giat patroli, penyuluhan dan edukasi itu sudah rutin kami lakukan," katanya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, sepanjang perjalanan dari Bontang menuju Sangatta, di sisi kiri dan kanan jalan, begitu ramai permukiman yang sebelumnya adalah areal hutan TNK yang rimbun. Ditambah lagi, perkebunan sawit, nanas dan kebun lainnya.
"Ya, ada kebun sawit dan nanas, kebun lainnya ada sekian hektare," sebut Dede.
Dalam catatan merdeka.com, kasus konflik orangutan dan manusia disertai alasan begitu klasik. Orangutan kerap dianggap hama bagi warga yang memiliki kebun sawit, yang telah merusak kebun mereka. Meski, Orangutan bergerak hanya mencari makan, mengingat habitatnya yang rusak terlebih dulu.
Itu dibuktikan, dengan kematian orangutan jantan yang masih berusia 5-7 tahun, ditemukan di danau kecil yang dikelilingi kebun sawit dan nanas, di Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur. Dari hasil autopsi, ada 3 biji buah sawit di saluran pencernaan Orangutan itu.
Baca juga:
Sadisnya pembantaian orangutan diberondong 130 pelor
Menyedihkan, begini kondisi orang utan yang mati ditembak 130 peluru saat ditemukan
Kisah dramatis evakuasi Orangutan Kaltim dengan 74 peluru bersarang di kepala
Sebab mati masih diselidiki, Orangutan dengan 74 peluru di kepala belum dikubur
'Penyelidikan kematian orangutan yang ditembus 130 peluru pertaruhkan nama negara'