Jadi Ketua Ormas Indonesia Mercusuar Dunia, Juanda Siap Dipecat Sebagai ASN
Dia mengaku baru menjabat sebagai petinggi Indonesia Mercusuar Dunia pada Januari 2019 lalu, artinya jabatan itu baru disandang satu tahun, setelah mendapat mandat dari organisasi King of The King yang berkedudukan di Cipondoh, Tangerang.
Juanda (48) Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Karawang, berdinas dI Kecamatan Banyusari sebagai Kasie Kesejahteraan Sosial (Kesos) mengaku siap menanggung resiko apapun atas tindakannya sebagai Petinggi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) sebagai bagian dari King of The King yang berkedudukan di Tangerang, Banten.
"Saya siap mengambil resiko atas jabatan saya sebagai Ketum IMD hingga ada pemecatan sebagai ASN," kata Juanda, Kamis (30/1).
-
Di mana letak Desa Karangjaya yang viral? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial.
-
Kapan video orangutan kurus itu viral? Viral video 28 detik memperlihatkan dua Orangutan induk dan anaknya dalam keadaan kurus beredar sejak Rabu 20 September 2023 di grup WhatsApp maupun media sosial.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kapan Desa Karangjaya menjadi viral di media sosial? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Dia mengaku baru menjabat sebagai petinggi Indonesia Mercusuar Dunia pada Januari 2019 lalu, artinya jabatan itu baru disandang satu tahun, setelah mendapat mandat dari organisasi King of The King yang berkedudukan di Cipondoh, Tangerang.
"Bergabung dengan King of The King bari 1 tahun, saya sebagai petinggi Indonesia Mercusuar Dunia, sesuai mandat yang diterima dari organisasi," kata pria kelahiran 1972 ini.
Camat Banyusari, Iwan Ridwan mengatakan, yang bersangkutan sebetul dalam kinerja tidak ada masalah, berkerja sesuai tupoksinya, tidak memperlihatkan gejala-gejala lain, selama berpindah dinas dari Kecamatan Lemah Abang Wadas ke Kecamatan Banyusari.
"Setelah heboh, organisasi King of The King dan adanya Indonesia Mercusuar Dunis, sempat ditegur dan mengakui sebagai bagian dari IMD tersebut malah sebagai petinggi yang anggotanya tersebar di Pariaman, Padang, Sumbar," kata dia.
Terkait sanksi kepada bersangkutan, bukan kewenangan kami sebagai atasan di tingkat kecamatan, namun itu kewenangan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Karawang. Apalagi memberikan sanksi berat seperti pemecatan seperti adanya kesiapan bersangkutan diberhentikan sebagai ASN.
"Masalah sanksi bukan kewenangan saya, tetapi kami hanya pembinaan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku," katanya.
Sejauh ini, kata Iwan, pihaknya telah melakukan pembinaan dan melaporkan perkembangan kepada badan kepegawaian di tingkat kabupaten.
"Kami masih terus melakukan pembinaan dan meminta keterangan yang bersangkutan atas jabatan yang disandangnya sebagai petinggi organisasi King of The King," tegasnya.
Klaim Mendapat Ancaman Pembunuhan
Ketua Umum Indonesia Mercusuar Indonesia (IMD) Juanda mengatakan, organisasi masyarakat dipimpinnya bagian dari King of The King pimpinan Dony Fedro di Tengerang. Menurut dia, tindakan dilakukannya bukan berita bohong atau hoaks, tapi realitas sesuai data dokumen dikantongi sejak 2017.
"Saya sebagai Ketum IMD, merupakan bagian dari King of The King, dan merupakan pemegang mandat untuk membayar hutang Indonesia kepada negara pendonor," kata Juanda, Kamis (30/1).
Dia mengatakan, dana dari Bank Swiss senilai 60 ribu triliun dolar sudah terparkir di sejumlah bank di bawah Bank Indonesia. Namun uang itu bisa dicairkan oleh pemegang mandat bukan kepada keluarga dan anak Soekarno. Waktu pencairan masih menunggu dari pimpinan King of The King.
"Uang itu nilainya sekitar 60 ribu triliun dolar, masih menunggu mandat pencairan untuk membayar hutang negara," katanya.
Dia mengungkapkan, anggota IMD tersebar di 34 provinsi di Indonesia, seperti di Jawa Barat ada sekitar 300 anggota yang masuk ormas IMD. Namun menurut dia, di Kabupaten Karawang tidak ada satu pun menjadi anggota.
"Di Jabar ada 300 anggota yang tersebar di sejumlah kabupaten," kata Juanda, yang juga seorang Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkab Karawang ini.
Juanda melanjutkan, spanduk yang terpasang di Pariaman, Padang, Sumatera Barat, merupakan perintahnya. Dia mengklaim pemasangan spanduk itu telah mendapat izin dari pemerintah setempat dan sudah meminta dan pengurus anggota di Pariaman, Padang, untuk selalu berkoordinasi karena ini merupakan amanah bukan berita bohong.
"Spanduk yang terpasang merupakan perintah saya dan sudah ada izin dari pemerintah setempat," kata dia.
Dia mengaku setelah video pengakuannya sebagai ketua umum IMD viral, mendapat ancaman melalui telepon selular atau WhatsApp akan dibunuh karena dianggap telah meresahkan masyarakat dan menyebarkan berita bohong.
"Saya sudah mendapat ancaman akan dibunuh karena meresahkan masyarakat," kata dia.
(mdk/gil)