Jadi Otak Pembunuhan Petugas Dishub, Kasatpol PP Makassar Terancam Hukuman Mati
Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menetapkan empat orang tersangka kasus penembakan petugas dinas perhubungan (dishub), Najamuddin Sewang. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar, Muh Iqbal Asnan diduga menjadi otak penembakan terancam hukuman mati.
Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menetapkan empat orang tersangka kasus penembakan petugas dinas perhubungan (dishub), Najamuddin Sewang. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar, Muh Iqbal Asnan diduga menjadi otak penembakan terancam hukuman mati.
Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Budhi Haryanto mengatakan, empat pelaku penembakan yakni S, MIA (Muh Iqbal Asnan), AKM, dan A telah ditetapkan sebagai tersangka. Keempat tersangka, kata Budhi, terancam dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
-
Kapan Rampokan Macan dilakukan? Sejarah Rampokan macan dilakukan bertepatan dengan hari raya ketupat.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan batuan beku dalam terbentuk? Batuan beku dalam terbentuk di dalam kerak bumi, di mana magma mendingin dan mengendap sebelum mencapai permukaan.
-
Kenapa perkecambahan penting? Perkecambahan Adalah Tahap Awal Perkembangan Tumbuhan, Berikut Penjelasannya Perkecambahan adalah proses awal pertumbuhan suatu tumbuhan, terutama pada tumbuhan berbiji.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
"Pasal sangkaan 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman seumur hidup atau mati," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (16/4).
Meski demikian, Budhi mengaku tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Apalagi, kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus penembakan tersebut. "Bisa saja (tersangka bertambah)," tuturnya.
Budhi menambahkan, dalam kasus ini, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti seperti sepeda motor dan senjata api (senpi) yang digunakan menembak Najamuddin Sewang.
"Yang jelas kendaraan bermotor digunakan pelaku dan senpi yang masih perlu kita uji balistik," sebutnya.
Kata Walikota Makassar
Terpisah Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku setelah adanya penetapan tersangka, pihaknya akan menonaktifkan jabatan Muh Iqbal Asnan sebagai Kasatpol PP Makassar. Danny menyebut surat penghentian sementara Iqbal akan berlaku mulai Senin (18/4).
"Kalau sudah tersangka, besok saya akan memproses. Kalau tersangka artinya pemberhentian sementara (nonaktif)," ujarnya.
Danny Pomanto mengapresiasi jajaran Polrestabes Makassar yang telah mengungkap pelaku penembakan. Wali kota berlatar arsitek ini mengaku tak menyangka polisi bisa cepat mengungkap pelaku penembakan.
"Kita harus bersyukur pengungkapan ini lebih cepat daripada yang dibayangkan orang. Saya menyampaikan salut kepada Pak Kapolrestabes," ucapnya.
Otak Pembunuhan
Sebelumnya, Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Budhi Haryanto mengaku pihaknya telah menetapkan 4 orang tersangka kasus penembakan terhadap Najamuddin Sewang. Empat orang tersebut yakni inisial S, MIA (Muh Iqbal Asnan), AKM, dan A.
"Adapun saksi yang sudah kita periksa sebanyak 20 orang dan 4 orang kita tetapkan sebagai tersangka. Untuk tersangka kami beri inisial yang pertama adalah S, MIA, AKM, dan A," ujarnya saat jumpa pers di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (16/4).
Budhi mengungkapkan peranan empat tersangka tersebut adalah eksekutor, menggambar korban, dan otak pelaku penembakan. Budhi mengungkapkan MIA merupakan otak penembakan yang tak lain adalah Kasatpol PP Makassar.
"Sudah tersangka, dia otak pelaku penembakan. Sementara otak pelaku adalah pejabat daripada kota Makassar," ungkapnya.
Motifnya Cinta
Budhi menyebutkan motif penembakan adalah cinta segitiga. Ia menegaskan kasus penembakan tidak terkait dengan teror keamanan Kota Makassar.
"Untuk motif daripada pelaku ini adalah cinta segitiga, motif pribadi. Saya tegaskan tidak ada teror di Makassar, tetapi ini adalah motif masalah pribadi sehingga terjadi penembakan yang terjadi pada Hari Minggu 3 April 2022," sebutnya.
Budhi menambahkan pelaku menembak korban dengan menggunakan senpi jenis revolver. Budhi mengaku masih mendalami asal senpi tersebut.
"Jenisnya revolver. Untuk kepemilikannya masih kita didalami," ucapnya.
(mdk/rnd)