Jakarta dianggap punya andil bikin Bekasi gagal raih Adipura
TPST Bantargebang dianggap membikin kandas cita-cita Kota Bekasi buat meraih Adipura.
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, gagal meraih Piala Adipura tahun ini. Menurut Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, keberadaan TPST Bantargebang milik Provinsi DKI Jakarta berada di Kota Bekasi, dianggap turut menyumbang kegagalan meraih Adipura.
"Penilaian berdasarkan wilayah. Tim penilai tak menilai itu aset siapa. Karena itu, kami ingin DKI menata kembali TPST Bantargebang," kata Syaikhu di Bekasi, Rabu (25/11).
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, mengaku sudah memperkirakan Kota Bekasi bakal gagal meraih Piala Adipura tahun ini. Menurutnya, hal itu disebabkan masih buruknya sistem pengelolaan sampah di wilayah Kota Bekasi.
"Jadi Pemprov DKI ikut andil dalam memperburuk citra Kota Bekasi dengan adanya TPST Bantargebang," kata Ariyanto.
Kota Bekasi juga menduduki peringkat ke empat kota besar terkotor se-Indonesia. Syaikhu mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup memberikan nilai 65,68 kepada Kota Bekasi. Sebab, pengolahan sampah di TPST Bantargebang dianggap belum baik.
"Penilaian lebih kritis, dan dititikberatkan pada pengolahan sampah di TPA," ucap Syaikhu.
Menurut Syaikhu, Kota Bekasi belum mampu mengolah sampah dengan baik. Bahkan, bank sampah berjumlah 120 unit belum mampu mengurangi volume sampah dibuang ke TPA Sumur Batu.
"Ke depan kami akan tambah bank sampah, sementara sampah di TPA akan diolah dengan maksimal," janji Syaikhu.
Selain itu, ujar Syaikhu, budaya masyarakat membuang sampah sembarangan juga mendapat penilaian buruk. Dia mencontohkan, banyaknya Tempat Pembuangan Sampah liar di sejumlah ruas jalan. Menurut dia, sumber sampah itu tidak jelas.
"Orang berangkat kerja sambil membawa kantung berisi sampah. Ketika mendapati TPS liar, mereka membuangnya," ujar Syaikhu.