Jangan lupa singgah ke Malioboro malam ini, ada 26.200 cup kopi gratis dibagikan
Ketua Panitia, Anggi, mengatakan Malioboro Coffee Night kali ini menjadi tahun kedua diselenggarakan. Anggi menerangkan di hajatan Malioboro Coffee Night, pihaknya akan menghadirkan konsep Kopi Tubruk Nasional. Selain itu, juga dikenalkan Budaya Kopi Tarik.
Sebanyak 26.200 cup kopi akan dibagikan di gelaran Malioboro Coffee Night. Mengusung tema Merajut Kopi Nusantara, kopi dari berbagai daerah di Indonesia akan dibagikan secara gratis di Jalan Malioboro pada Selasa (2/10) dari mulai pukul 22.00 WIB hingga Rabu (3/10) pukul 06.00 WIB.
Ketua Panitia, Anggi, mengatakan Malioboro Coffee Night kali ini menjadi tahun kedua diselenggarakan. Acara ini, kata Anggi, selain untuk memperingati Hari Kopi Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Oktober juga memeriahkan Hari Batik Nasional pada 02 Oktober dan menyambut Hari jadi Kota Jogja yang ke-261.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Mengapa Kopi Liberika Sendoyan sempat meredup? Sempat jaya pada tahun 2000-an, pamor kopi ini sempat meredup karena petani lokal lebih memilih menanam lada karena harganya di pasaran sangat bersaing dan cukup bagus.
-
Bagaimana Dul Coffe meracik kopinya? Dull Coffee menyajikan kopi yang kita roasting sendiri dengan menggunakan biji kopi Gayo dan Temanggung. Sehingga cita rasa kopinya pun autentik dengan aroma yang khas. Apalagi di sini pelanggan dapat melihat langsung proses pembuatan kopi yang mereka pesan,” ujar Abdul.
-
Di mana Kopi Gunung Puntang ditanam? Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
-
Di mana Kopi Arabika Aceh Gayo dipanen? Kopi ini adalah salah satu jenis kopi arabika yang dipanen di Gayo, Aceh Tengah.
-
Di mana Warung Kopi Ake dulunya berlokasi? Warung Kopi Ake dulunya hanya bangunan sederhana, berdinding papan dan beratapkan seng.
"Ada 100 perwakilan penggiat kopi yang tergabung di Komunitas Pencinta Kopi Nusantara Yogyakarta. Nanti akan ada 26.200 cup kopi yang dibagikan," ujar Anggi.
Anggi menerangkan di hajatan Malioboro Coffee Night, pihaknya akan menghadirkan konsep Kopi Tubruk Nasional. Selain itu, juga dikenalkan Budaya Kopi Tarik.
Anggi mengungkapkan jika para pegiat kopi di Yogyakarta berkeinginan mendorong Kota Yogyakarta menjadi Kota Wisata Kopi. Di mana nantinya wisatawan yang berkunjung akan mendapatkan pengetahuan tentang kopi dan menikmati berbagai macam rasa kopi dari ribuan warung kopi yang menjamur di Yogyakarta.
"Kota Yogyakarta memiliki keunikan karena sekalipun tidak memiliki lahan kopi sendiri, namun di kota ini ada berbagai jenis kopi dari segala penjuru nusantara yang beredar. Kopi-kopi itu bukan hanya dijajakan di warung kopi saja tetapi juga dijual di berbagai tempat dalam bentuk bubuk maupun green bean," tutur Anggi.
Anggi menambahkan selain menikmati kopi, masyarakat yang akan datang nanti malam juga akan disuguhi oleh hiburan dari para seniman Yogyakarta. Nantinya akan ada seni musik jalanan, cartoon art dan seni patung yang akan mengisi Malioboro Coffee Night.
"Malioboro Coffee Night juga menggelar donasi untuk korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Seluruh donasi malam itu akan disalurkan melalui Kitabisa.com," tutup Anggi.
Baca juga:
Kopi dari berbagai daerah dibagikan gratis di Bandara Soekarno Hatta
Jurus AEKI tingkatkan daya saing petani kopi Indonesia
Kemendag janji beri kemudahan ekspor kopi Indonesia
Jakarta Coffee Week pada 28-30 September, hadirkan 96 lapak pengusaha kopi nasional
Bolehkah konsumsi antibiotik bersama kopi dan makanan pedas?
Gelas bambu penyaring kopi buatan pemuda Kebumen buat Jokowi & Megawati
Sinergi pengembangan kopi dan wisata di Purbalingga