Jangka Jayabaya sudah mengisahkan ketika Jawa terpecah-pecah
Ada banjir besar yang memisahkan Jawa dan Sumatera 11.600 tahun lalu. Menghapus wilayah subur yang makmur.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof Arysio Santos, Ph.D dalam bukunya Atlantis The Lost Continent Finally Found disebutkan atlantis adalah negeri tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati.
Namun segala kemewahan itu lenyap tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatra, menenggelamkan lebih dari separuh wilayah nusantara. Kejadian itu diperkirakan pada 11.600 tahun yang lalu.
Apa yang diteliti oleh Arysio tersebut menurut Ki Tuwu sebenarnya sudah dijelaskan dalam Kitab Jangka Jayabaya.
"Itu masuk dalam periodesasi zaman besar kedua yang disebut dalam Jangka Jayabaya adalah Zaman Kalijaga artinya zaman tumbuhan. Di Jawa yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami perubahan, yakni terpecah menjadi pulau-pulau kecil," kata Ki Tuwu, ahli sejarah Kediri saat berbincang dengan merdeka.com.
Dari kejadian besar tersebut, lanjut Ki Tuwu, banyak orang yang meninggal rohnya menitis kepada orang yang masih hidup dan banyak keanehan yang amat ganjil.
Di zaman ini pun terbagi menjadi sapto maloko atau tujuh zaman kecil yang masing-masing terdiri dari 100 tahun surya. Di mana di setiap zaman membawa sifat sendiri-sendiri.
Yang pertama adalah, Zaman Kalabuda atau zaman pertapaan, di mana di tanah Jawa banyak orang bertapa dan menyiksa diri guna menyempurnakan batinnya. Tahun ini dihitung mulai tahun 701-800 tahun surya atau tahun 722-824 tahun candra.
Kedua, Zaman Kaladura artinya zaman terbelakang, di mana tanah Jawa banyak peraturan dan raja-raja, mulai Raja Negeri Mamenang sampai Negeri Malewapati dan Mataram dihitung mulai 801-900 tahun surya atau mulai 824-928 tahun candra.
Ketiga, zaman Kolodiwanoro, artinya zaman mokal yaitu zaman yang tidak mungkin.
Pada zaman ini banyak penderitaan yang bermacam-macam kesengsaraan. Kejadian ini tahun 901-1000 tahun surya atau mulai tahun 929-1003 candra.
Keempat, Zaman Kalapraniti atau zaman setia, di zaman ini banyak dijumpai orang yang setia dengan pasangannya dan saling mempercayai sesama manusia. Zaman ini dibawah Prabu Widojoko dan Adjisoko di Purwocarito. Mulai tahun 1001-1100 tahun surya atau mulai tahun 1031-1133 tahun candra.
Kelima, Zaman Kalateteko, artinya zaman kedatangan, zaman adalah zaman di mana mulai kedatangan bangsa asing. Meski sebelumnya bangsa Tionghoa, Arab, dan India memang sudah datang terlebih dahulu. Mulai Raja Djololengkoro sampai Raja Lembuamilahar di Jenggolo Kediri mulai tahun 1101-1200 tahun surya atau tahun 1134-1236 tahun candra.
Keenam, Zaman Kalawiseso, atau zaman menang-menangan, banyak orang yang sewenang-wenang dan banyak orang yang dihukum oleh raja. Mulai Raja Suryowiseso di Jenggala dan Raja Brawijaya penghabisan di Majapahit. Dihitung mulai tahun 1201-1300 tahun surya atau mulai dari tahun 1237-1339 tahun candra.
Dan yang ketujuh adalah adalah zaman Kalowisojo, atau zaman penganiayaan, di mana banyak orang yang suka memfitnah dan menganiaya, menyiksa sesama. Mulai dari Sultan Al Ngalam Akbar di Demak yang pertama hingga penghabisan. Dihitung mulai tahun 1301-1400 tahun surya atau mulai tahun 1340-1443 tahun candra.
Baca juga:
'Kiamat Kubro' versi Jayabaya terjadi pada 2100
Menengok petilasan Raja Jayabaya di Kediri
Ramalan Jayabaya, dari era petapa sampai zaman banjir
Jangka Jayabaya, saat Jawa kosong dihuni jin, setan dan demit
Menengok sejarah kitab Jangka Jayabaya
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa yang menjadi cikal bakal sejarah penerbangan sipil di Indonesia? Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia. Saat ini, orang-orang bisa menikmati penggunaan transportasi udara yang jauh lebih nyaman dan aman tentunya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah awal mula penerbangan sipil di Indonesia. Adanya transportasi udara ini berkat tokoh dan masyarakat terdahulu yang ikut andil dalam menorehkan sejarah penerbangan sipil di Indonesia.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Apa saja teknologi informasi yang paling berpengaruh pada sejarah Indonesia? Perkembangan teknologi sejarah di Indonesia dari masa ke masa ini menarik untuk disimak. Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia di era modern. Dengan terus berkembangnya teknologi, berbagai aspek kehidupan, mulai dari komunikasi, pendidikan, hingga pekerjaan, mengalami transformasi yang signifikan.