Jejak Berdarah Anak Bupati Majalengka Tembak Kontraktor Penagih Utang
Anak Bupati Majalengka menjadi pelaku penembakan terhadap kontraktor. Berikut kronologinya
Pejabat Pemkab Majalengka yang juga anak dari Bupati Majalengka, INA, menjadi pelaku penembakan seorang kontraktor. Peristiwa terjadi saat korban bernama Panji Pamungkasandi menagih pembayaran proyek yang belum selesai kepada INA. Proyek tersebut sudah selesai dikerjakan sejak April 2019.
Dikabarkan, INA sudah melunasi utang tersebut, namun menodong dan menembakkan senjata ke arah Panji. Berikut kronologi penembakan seorang kontraktor oleh anak Bupati Majalengka:
-
Mengapa kata majemuk penting? Kata majemuk memiliki peran penting dalam memperkaya kosakata bahasa dan memberikan nuansa yang lebih kaya pada ekspresi bahasa.
-
Di mana lokasi kompleks makam Belanda di Majalengka? Diketahui, area makam Belanda ini berada di Kelurahan Cicurug, Kecamatan Majalengka, atau sekitar dua kilometer ke arah barat dari pusat alun-alun kota.
-
Apa saja yang ada di kompleks makam Belanda di Majalengka? Peninggalan Belanda di Majalengka ada banyak macamnya, mulai dari bangunan, tempat wisata sampai Kerkhof atau makam tua.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana kecap Majalengka dijual? Kecap kemudian dikemas ke dalam botol ukuran 140, 250, 300, 500 dan 600 mililiter (ml), lalu dijual kepada reseller maupun toko-toko oleh-oleh di sana.
INA adalah Anak Bupati Majalengka
Kapolres Majalengka AKBP Mariyono membenarkan INA adalah anak kedua Bupati Majalengka. Meski demikian, polisi memastikan penanganan kasus (penembakan) ini tetap mengedepankan keadilan.
"Ya anak kedua. Sebatas itu dulu. Kalau ada perkembangan sidik (nanti dikabari), (yang jelas) kami menegakkan hukum seadil-adilnya," kata Mariyono.
Tagih Utang Ratusan Juta
Kejadian bermula saat Panji Pamungkasandi menanyakan pembayaran proyek yang sudah selesai pengerjaannya pada bulan April 2019 kepada temannya. Kemudian, teman Panji menjelaskan bahwa pembayaran dari investor sudah diterima INA dan akan diserahkan pada hari itu (Minggu, 10/11).
Uang tersebut bisa diambil ke Kabag Ekonomi dan Pembangunan Majalengka. Seperti diketahui, INA merupakan Kabag Ekonomi dan Pembangunan Majalengka.
Mendengar kabar itu, Panji dan delapan karyawannya pun menunggu sambil beristirahat di mobil.
Mengapa di mobil? Karena saat itu Panji bersama rekannya bertemu dengan INA di daerah Cigasong, Majalengka. Diduga, uang tersebut sudah dibayarkan. Setelah dibayarkan, kemudian terjadi insiden penembakan dan penganiayaan di sana.
Total Uang Ratusan Juta
Uang yang ditagih Panji kepada INA berjumlah Rp500 juta. Wakapolres Majalengka, Kompol Hidayatullah menuturkan uang pekerjaan proyek yang ditagihkan sebesar Rp 500 juta sudah dibayarkan. Saat ini, pihaknya fokus melakukan penyelidikan mengenai motif insiden penembakan.
"Belum tahu bagaimana ceritanya, mungkin ada persinggungan saudara INA ini mengeluarkan pistol. Sementara itu saja, kita masih proses penyelidikan. (Uang) sudah dibayarkan, sudah dikasihkan dan terjadi penembakan. Itu yang masih dalam proses penyidikan," kata dia singkat.
Panji dan Rekannya Mengalami Luka
Kejadian penembakan terjadi saat Panji dan rekannya menunggu INA di dalam mobil. Saat itu, mereka berencana bertemu di daerah Cigasong, Majalengka.
Saat menunggu hingga tengah malam, tiba-tiba Panji dan rekannya dibangunkan paksa oleh orang-orang yang datang bersamaan dengan INA. Setelah keluar mobil, Panji ditodong dengan senjata.
Panji mengalami luka tembak pada tangan sebelah kirinya. Selain itu, beberapa karyawannya pun mengalami penganiayaan hingga luka lebam oleh sekelompok orang yang datang bersama INA.
"Tiba tiba sekitar jam 23.30 WIB, saya dibangunkan paksa oleh orang orang yang datang bersamaan dengan INA, dan setelah keluar dari mobil, dirinya ditodong dengan senjata api ke kepala, untungnya senjata tersebut berhasil ditepis yang akhirnya mengenai telapak tangan sebelah kiri," kata Panji.
"Mereka dipukuli oleh sekelompok orang yang berjumlah sekitar 30 orang yang datang bersamaan (dengan INA)," jelasnya.
(mdk/dan)