Jejak langkah jenderal \'jalanan\' Djoko Susilo
Djoko berperan besar mengembangkan sistem informasi di TMC Polda Metro Jaya. Dia juga yang menggagas SIM keliling.
Irjen Polisi Djoko Susilo ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan simulator kemudi untuk surat izin mengemudi (SIM) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Djoko merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984. Sejumlah jabatan bergengsi di tubuh kepolisian pernah didudukinya. Di puncak kariernya, Djoko banyak mengurusi bidang lalu lintas alias jalanan.
Nama Djoko mulai dikenal saat berpangkat AKBP dan menjadi Kapolres Metro Bekasi tahun 2002. Dianggap berhasil, Djoko dipromosikan menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara. Pangkatnya pun naik satu tingkat menjadi Komisaris Besar. Dua tahun kemudian Djoko naik menjadi Dirlantas Polda Metro Jaya.
Semasa di Polda Metro Jaya ini Djoko membangun sistem informasi Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya. Informasi lalu lintas dapat diakses dan dipublikasikan dengan cepat. Djoko pula yang menggagas gerai SIM keliling dan layanan Samsat di mal dan tempat-tempat umum. Kala itu, banyak yang memuji kiprah Djoko di Polda Metro Jaya. Dia dianggap sukses menangani jalanan Jakarta yang ruwet.
Lalu Djoko menjadi Wadirlantas Badan Pembinaan Keamanan (Babinkam) Mabes Polri. Kemudian akhir tahun 2008, Djoko menjadi Dirlantas Mabes Polri. Pangkatnya pun naik menjadi brigadir jendral.
Djoko kemudian menjadi Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) tahun 2010. Ini adalah jabatan tertinggi di tubuh korps polisi lalu lintas. Di sinilah diduga ada penyalahgunaan jabatan untuk menggelembungkan harga simulator mengemudi untuk surat izin mengemudi (SIM). Menurut Mabes Polri, tindakan Djoko ini berpotensi menimbulkan kerugian negara miliaran rupiah.
"Dugaan penyalahgunaan kewenangan yang diduga bisa merugikan negara kira-kira puluhan miliar. Detil materi tentu tidak bisa dijelaskan," ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar dalam jumpa pers bersama di KPK, Selasa (31/7).
Djoko kemudian digeser menjadi Gubernur Akademi Kepolisian di Semarang. Dia menjadi pemimpin dan penanggung jawab sekolah yang menelurkan perwira polisi. Para taruna Akpol-lah yang akan meneruskan jejak kepemimpinan di tubuh kepolisian.
Djoko belum memberikan tanggapan atas penetapan statusnya sebagai tersangka. Hari ini dia tidak hadir di kantornya di Akpol Semarang. Seorang ajudan berkata pimpinannya ada urusan di luar. Djoko pun berjanji memberikan keterangan siang ini.