Jejak Terakhir Maulana saat Demo Rusuh di Jakarta
Maspupah menceritakan, saat itu sekitar pukul 20.00 WIB, dirinya tengah tertidur. Tiba-tiba Yadi pulang dari pekerjaannya sebagai juru parkir di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat tertidur, ia yang sama-sama berprofesi sebagai juru parkir dipijat oleh Yadi.
Maspupah (49), ibu Maulana Suryadi alias Yadi (23) tak miliki perasaan apapun sebelum anaknya meninggal dunia. Epa sapaan Maspupah, sempat dipijat oleh Yadi sebelum sang anak ikut aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI, Rabu (25/9) malam. Bahkan, Yadi sempat meminta maaf kepada sang ibu.
Hari itu, sekitar pukul 20.00 WIB, Epa tengah tertidur. Yadi pulang dari pekerjaannya sebagai juru parkir di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Saat tertidur, dia yang sama-sama berprofesi sebagai juru parkir dipijat oleh Yadi.
-
Apa yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto terhadap jajarannya? Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto merombak jajarannya dengan memutasi sejumlah pejabat kepala satuan (Kasat) tingkat Polres hingga Kapolsek.
-
Siapa yang memberikan pernyataan pujian terhadap langkah Polda Metro Jaya dalam melibatkan Ormas dan satpam? Mengomentari hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut mengapresiasi.
-
Kapan Tiko Aryawardhana meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan? Pada Rabu dini hari tanggal 17 Juli sekitar pukul 00.35 WIB, setelah selesai pemeriksaan, suami dari Bunga Citra Lestari ini terlihat berjalan cepat meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan.
-
Siapa saja yang dimutasi dalam perombakan jajaran di Polda Metro Jaya? Selain Iver, ada pula sebanyak 304 personel yang dimutasi. Berikut 34 daftar mutasi mulai dari tingkat pejabat Polres sampai Kapolsek di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang dirotasi: 1. AKBP Iver Son Manossoh diangkat jadi Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Pusat;2. Komisaris Polisi Muhammad Yamin menjadi Kasatresnarkoba Polres Kota Bandara Soekarno Hatta;3. AKBP Hady Saputra Siagian menjadi Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara;4. Kompol Harry Gasgari menjadi Wakil Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat; 5. Ajun Komisaris Polisi Lukman diangkat jadi Wakasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara;6. Kompol Saiful Anwar diangkat sebagai Kapolsek Ciledug;7. Kompol Stanlly Soselisa diangkat sebagai Kapolsek Kelapa Dua;8. Kompol Sutirto diangkat sebagai Kapolsek Tambun;9. Kompol Jupriono diangkat sebagai Kapolsek Beji; 10. AKP Untung Riswaji diangkat sebagai Kapolsek Bekasi Selatan;11. AKP Usep Aramsyah diangkat sebagai Kapolsek Cikarang Pusat;12. AKP Basuni diangkat sebagai Kapolsek Cabang Bungin;13. AKP Ani Widayati diangkat sebagai Kapolsek Setu;14. AKP Hotma Partogu Sitompul diangkat sebagai Kapolsek Pebayuran; 15. AKP I Gede Bagus Ariska Sudana diangkat sebagai Kapolsek Tarumajaya;16. Iptu Diana Aldini Putri diangkat sebagai Kapolsek Pinang;17. AKP Sugianto diangkat sebagai Kapolsek Kepulauan Seribu Selatan;18. AKP Jefri diangkat sebagai Kapolsek Tambelang;19. AKP Windarto diangkat sebagai Kapolsek Kawasan Muara Baru; 20. Kompol Jamalinus L.P Nababan diangkat sebagai Kapolsek Metro Gambir;21. Kompol Murodih diangkat sebagai Kapolsek Tebet;22. Kompol Antonius diangkat sebagai Kapolsek Karawaci;23. Kompol Hadi Wiyono diangkat sebagai Kapolsek Benda;24. Kompol Sugiran diangkat sebagai Kapolsek Palmerah;25. Kompol Judika Sinaga diangkat sebagai Kapolsek Cimanggis; 26. Kompol Arnold Julius Simanjuntak diangkat sebagai Kapolsek Kemayoran;27. AKP Muhamad Trisno diangkat sebagai Kapolsek Cikarang Timur;28. Kompol Rusit Malaka diangkat sebagai Kapolsek Makasar;29. Kompol Tuti Aini diangkat sebagai Kapolsek Kramatjati;30. Kompol Kemas Muhammad Syawaludin Arifin diangkat sebagai Kapolsek Ciputat Timur;31. Kompol Andika Muslim diangkat sebagai Kapolsek Serpong.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
"Enggak biasanya dia begitu. Saya sempat bilang 'pasti ini ada maunya lu ye', nanti minta upah deh. Terus dia bilang nggak, ibu pasti kecapekan kan," kata Epa ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).
"Terus dia juga minta maaf sama saya, sampai dua kali. Emang dia sering minta maaf kalau dia salah," sambungnya.
Namun, Epa heran karena anak pertamanya itu dirasa tak berbuat salah. "Dalam hati saya ini anak tumben minta maaf mulu ada apaan ya," ujarnya.
Usai meminta maaf, Yadi pamit ingin ke sekitar Gedung DPR. Dia lantas menanyakan tas milik adiknya. Dia juga ingin mengenakan baju milik adiknya. Epa sempat melarang Yadi untuk melihat unjuk rasa di DPR.
"Mau ngapain ikut demo ntar celaka, sudah saya larang itu. Dia bilang mau nonton, bukan ikut demo," tegasnya.
Kemudian, Yadi pergi menuju rumah bibinya bernama Ningsih. Di sana Yadi sempat meminta uang sebesar Rp10.000 kepada adik ibunya itu.
"Dikasih dah itu duit Rp10.000, di sana dia juga makan lahap banget. Padahal di rumah itu dia baru selesai makan, terus di sana makan lagi," ungkapnya.
Usai meminta uang dan makan, Yadi pun bersama temannya Aldo (15) untuk melihat demo. Mereka menaiki sepeda motor menuju Slipi Jaya.
"Sampai sana katanya dia dipegang sama polisi, terus disuruh ikut. Aldo ini tidak tahu, karena dia pingsan dan dia tidak tahu kenapa Yadi meninggal," katanya.
Baca juga:
Janggal Kematian Maulana di Tengah Rusuh Jakarta
Korban Demo Rusuh, Maulana Tewas Karena Asma atau Tindak Kekerasan?
Dari Dalam Ambulans di Tengah Kerusuhan
Medis Jalanan di Malam Mencekam
Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Mahasiswa Tewas Tertabrak Mobil Taktis
Mahasiswa Desak Jokowi Terbitkan Perppu KPK
Kabar Kematian
Keesokan hari, Kamis (26/9) malam, Epa mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai polisi. DIa meminta alamat rumahnya.
Lalu ada dua mobil mendatangi rumahnya. Delapan orang polisi menghampiri rumahnya.
"Ngabarin Bu sabar ya Bu Maulana Suryadi sudah enggak ada. Saya langsung merasa nyesak sampai nangis. Terus saya diajak ke Rumah Sakit Polri. Tapi di jalan saya ditawari makan ke restoran, saya pikir sudah sampai, adiknya ini curiga, kok polisi bukan buru-buru anter ke rumah sakit," bebernya.
Sampai di rumah sakit, Epa melihat anaknya telah terbujur kaku. Dia dan adiknya melihat ada bekas luka lembar dari perut hingga ke kepala.
"Saya disuruh buat surat pernyataan kalau Yadi meninggal karena sakit asma dan kena gas air mata. Lalu dibawa pulang. Polisi yang tadi awalnya ikut, tapi tiba-tiba hilang. Saya dikasih duit katanya buat keperluan pemakaman, saya nggak hutang, sampai rumah itu ada Rp 10 juta," katanya.