Jelang demo 4 November, pengamanan stasiun kian diperketat
Jelang demo 4 November, pengamanan stasiun kian diperketat. Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam seluruh Indonesia akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang. Untuk mengantisipasi kericuhan, aparat keamanan memperketat pengamanan di objek-objek vital.
Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam seluruh Indonesia akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang. Untuk mengantisipasi kericuhan, aparat keamanan memperketat pengamanan di objek-objek vital.
Pengetatan pengamanan juga dilakukan di sejumlah stasiun. Meski demikian, pengamanan tersebut tidak melibatkan personel TNI/Polri.
"Kami melakukan antisipasi berupa penambahan personel di delapan stasiun. Di antaranya Stasiun Juanda, Gondangdia, Manggarai, Tebet, Bekasi, Sudirman, Tanah Abang dan Palmerah," terang Vice President Corporate Communication PT KCJ Eva Chairunisa saat dihubungi merdeka.com, Rabu (2/11).
Pantauan merdeka.com, belum terlihat pengetatan keamanan di beberapa stasiun tersebut. Meski begitu, penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) nampak tidak begitu khawatir dengan rencana pengerahan massa besar-besaran di pusat pemerintahan.
M Ferdiansyah (27) misalnya, pengguna jasa KRL Commuterline yang bekerja di bilangan Jakarta Pusat mengaku tidak khawatir dengan rencana unjuk rasa tersebut. Di mana, demonstrasi itu disebutnya sebagai bentuk protes umat Islam atas dugaan penistaan agama yang dilakukan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias ahok.
"Insya Allah mudah-mudahan berjalan aman. Sampai dengan saat ini belum ada instruksi libur pada saat demo nanti. Tapi semoga aman," harap pria yang gemar fotografi ini.
Sementara itu, pendapat lain datang dari Yuliana (26) yang mengaku khawatir dengan kondisi pada tanggal 4 November 2016 mendatang. "Agak takut sih mas, tapi mudah-mudahan aman aja," kata dia.
Berikut daftar stasiun yang diperketat keamanannya
1. Stasiun Juanda dari 14 menjadi 34 petugas;
2. Stasiun Gondangdia dari 12 menjadi 24 petugas;
3. Stasiun Manggarai dari 16 menjadi 26 petugas;
4. Stasiun Tebet dari 10 menjadi 17 petugas;
5. Stasiun Bekasi dari 11 menjadi 23 petugas;
6. Stasiun Sudirman dari 13 menjadi 33 petugas;
7. Stasiun Tanah Abang dari 18 menjadi 25 petugas; dan,
8. Stasiun Palmerah dari 9 menjadi 15 petugas.
Baca juga:
Aksi 4 November, FPI Cilacap kirim 500 laskar ke Jakarta
Kenapa SBY 'baper' dan 'sensi' pada pemerintahan Jokowi?
Polisi terjunkan 300 polwan berhijab hadapi demo 4 November
Kubu Anies minta Jokowi netral di Pilgub DKI, fokus Nawa Cita
Kapolda: Korlap demo janji tertib, Sumsel tak ada siaga satu
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Dimana demo buruh terjadi? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang ikut demo di KPU selain Mayjen Purn Sunarko? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Kenapa Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Soenarko menjelaskan, tuntutan yang akan disuarakan adalah mendesak agar KPU tidak mengumumkan hasil pemilu yang dianggapnya curang. Soenarko pun berharap, aksinya nanti bisa menjadi pengingat bagi penyelenggara pemilu.