Jelang pencoblosan, Pangdam IM pastikan keamanan di Aceh kondusif
Jelang pencoblosan, Pangdam IM pastikan keamanan di Aceh kondusif. Tatang Sulaiman mengaku pernah ditanya oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, apakah perlu pasukan tambahan untuk pengamanan di Aceh.
Jelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Aceh. Pangdam Iskandar Muda (Kodam IM), Mayjend TNI Tatang Sulaiman memastikan kondisi keamanan kondusif.
"Kondisi keamanannya kan landai-landai saja sekarang di Aceh. Sampai sekarang kondisinya kondusif," kata Mayjend TNI Tatang Sulaiman, Selasa (14/2) di Banda Aceh.
Pangdam IM bertekad predikat bahwa Aceh daerah paling rawan kedua di Indonesia pada Pilkada serentak yang diberikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus dipatahkan. Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pemantauan dan terjun langsung ke lapangan melakukan patroli dialogis bersama kepolisian.
Tatang Sulaiman menyebutkan, TNI hanya memperbantukan pihak kepolisian. Untuk memastikan keamanan di Aceh jelang dan paska Pilkada, Kodam IM mengerahkan 40 persen kekuatan pasukan, yaitu 7.327 personel dan semuanya pasukan organik.
Semua pasukan memback-up polisi sudah ditempatkan di titik pengawalan, terutama di kabupaten/kota yang tingkat kerawanannya tinggi. Seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe dan Aceh Timur.
"Ada yang tanya pada saya, gimana kondisi keamanan di Aceh. Saya bilang kalau saya bisa hadir ke Jakarta, berarti kondisi keamanan di Aceh kondusif," jelasnya.
Kendatikan demikian, sebut Pangdam IM, TNI tetap harus berpikir kritis untuk mengantisipasi hal yang terburuk terjadi di Aceh paska pemungutan suara. Ini agar proses pengendalian bisa dilakukan dengan baik, sehingga tidak berimbas terjadi gangguan keamanan yang lebih parah.
"Militer itu harus memprediksikan kemungkinan-kemungkinan terburuk. Meskipun kita tidak mengharapkan itu," tegasnya.
Tatang Sulaiman mengaku pernah ditanya oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, apakah perlu pasukan tambahan untuk pengamanan di Aceh.
"Saya bilang sama Panglima tidak perlu dulu. Karena kondisi kondusif, tetapi disiapkan saja, bila diperlukan akan kita minta. Karena eskalasi keamanan di Aceh relatif turun semakin kondusif," tukasnya.
Kalau pun ada konflik, sebutnya, hanya berupa perusakan Alat Peraga Kampanye (APK), perkelahian antar pendukung atau kesalahpahaman lainnya. Semua permasalahan itu bisa diselesaikan dalam jangka waktu cepat.
"Saya telah perintahkan semua permasalahan segera diselesaikan, misalnya masalah di tingkat Koramil, selesaikan di sana, bahkan Babinsa ikut terjun langsung mendamaikan," tutupnya.