Jenderal Tito: Kapolri adalah pekerjaan paling stressful di dunia
Tito mengklaim tidak tertarik terjun ke dunia politik karena berpotensi memiliki banyak musuh.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan. Tito menyampaikan Kapolri merupakan pekerjaan yang paling stres di dunia.
"Saya sampaikan menjadi Kapolri, pekerjaan terstres karena ini Polri terbesar di dunia setelah Tiongkok. Saya pribadi pekerjaan menjadi Kapolri adalah pekerjaan yang paling stressful di dunia," jelas Tito, Senin (17/7).
Tito juga menegaskan tidak akan masuk ke dunia politik setelah pensiun dini dari jabatan orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Dia mengklaim tidak tertarik terjun ke dunia politik karena berpotensi memiliki banyak musuh.
"Apalagi alau masuk ke politik. Polri saya saya banyak musuhnya politik itu lebih banyak musuhnya lagi makin stres kita saya tidak tertarik ke politik," jelas dia.
Mantan Kapolda Metro Jaya telah memilih jalur karir yang akan dijalankan setelah pensiun. Tito mengaku tertarik berkiprah di dunia pendidikan dengan mengabdi ke almamaternya di Nangyang Technological University di Singapura.
"Saya hanya tertarik ke dunia pendidikan. Saya sampaikan seperti itu dan saya sebutkan kalau boleh saya ingin ke almamater saya yaitu Nangyang Tech Singapura University. Singapura itu sangat menghargai pendidikan, sektor favorit kalau di kita pendidikan sektor yang tidak favorit," paparnya.
Pensiun dini, dikatakan Tito, menjadi hal yang lumrah di dunia barat. Namun, dia heran istilah pensiun dini justru aneh di kultur birokrasi di Indonesia.
"Sekaligus saya tambahkan, dalam kultur Indonesia pensiun sebelum waktunya itu dianggap aneh tetapi saya lama sekolah di luar negeri terutama barat yang pensiun dini biasa karena mereka menganggap setelah bekerja keras ingin lebih rileks," tambahnya.
Jawaban Tito mendapat respon dari anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra Wenny Warouw. Wenny mengingatkan sebenarnya pertanyaan soal pensiun dini itu sederhana. Akan tetapi, Wenny curiga, pernyataan Tito itu ingin berisi pesan pesan tertentu seperti untuk terjun ke dunia politik.
"Bapak jangan menganggap pertanyaan tadi sesederhana itu. Mungkin bapak menyampaikan pesan kepada seseorang?" tanya Wenny.
Tito menegaskan, tak ada maksud atau pesan apa pun di balik pernyataannya itu. Dia melanjutkan, rencana pensiun dini itu tidak terkait dengan besarnya beban tugas atau ingin terjun ke dunia politik.
"Saya seorang Kapolri jendral bintang empat. Apa yang saya sampaikan disini dilihat oleh media saya tidak akan berbohong, itu yang saya sampaikan tidak ada tekanan itu natural. Dan sama apakah bapak akan lari ke politik? Saya tidak tertarik pada politik," pungkasnya.