JI Habiskan Rp65 Juta Tiap Bulan untuk Pelatihan, Rp300 Juta Berangkat ke Suriah
"Kalau diumpamakan misalnya satu orang itu mengirimkan Rp 100.000, kali 6.000 sudah Rp 600 juta," kata Argo.
Kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI) menyiapkan dana sebesar Rp65 juta per bulan untuk kegiatan pelatihan. Biasanya kurun waktu masa pelatihan yang ditentukan adalah selama enam bulan.
"Kemarin kami tanyakan kepada pelatih, tersangka Karso ini, setiap bulan itu mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta. Rp65 juta untuk bayar pelatih, makan selama pelatihan, dan juga ada untuk beli obat-obatan. Kemudian kalau ke Suriah berapa biaya yang dibutuhkan, sekitar Rp300 juta untuk berangkat ke Suriah untuk 10 sampai 12 orang," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Senin (28/12).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kapan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dibentuk? Persatuan Tarbiyah Islamiyah atau disingkat Perti berdiri pada 5 Mei 1928 di Canduang, Agam, Sumatra Barat.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
"Kita sudah tanyakan pelatih tersangka Karso ini bahwa setiap bulan mengeluarkan biaya sekitar Rp65 juta, itu untuk bayar pelatih, untuk makan selama pelatihan, kemudian ada beli obat-obatan dan lain sebagainya," kata Argo.
Lebih lanjut, Ango mengungkap bila terdapat biaya lain selain pelatihan yaitu mengeluarkan biaya sekitar Rp300 juta untuk mengirimkan 10 sampai 12 anggotanya ke Suriah untuk bergabung bersama organisasi teroris Jabbah Nusrah yang berafiliasi dengan Al Qaeda untuk melanjutkan pelatihan militer di sana.
"Yang bersangkutan menyampaikan sekitar Rp300 juta untuk sekali berangkat ke Suriah antara 10-12 orang, itu sekitar Rp300 juta berangkat ke Suriah," terangnya.
Atas hal itu, Argo menyampaikan jika dana pelatihan dan keberangkatan yang besar untuk operasional JI, didapatkan dari dana infaq setiap anggota yang jumlahnya mencapai 6.000 orang.
"Kalau diumpamakan misalnya satu orang itu mengirimkan Rp100.000, kali 6.000 sudah Rp600 juta," kata Argo.
Bahkan, Argo tak menutup kemungkinan jika dana yang berhasil diraup JI dari infaq para anggotanya bisa lebih dari Rp600 juta karena banyak yang memberikan lebih dari Rp100 ribu. Namun demikian dia belum bisa merincikan satu persatu secara detail.
"Karena memang banyak yang berprofesi seperti wirausaha, tapi kita tidak bisa menyebutkan satu persatu detailnya seperti apa karena masih proses penyidikan dari densus," jelasnya.
Ada 12 Lokasi Lain Pelatihan Teroris JI
Sebelumnya, Polisi berhasil mengungkap terdapat 12 lokasi pelatihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang tersebar di Jawa Tengah. Hal itu menyusul terbongkarnya pusat latihan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.
"Kita sudah melihat bagaimana lokasinya untuk yang di Semarang. Tentunya JI ini mempunyai beberapa lokasi lain di Jawa Tengah," kata Argo.
Kendati demikian, Argo belum bisa menjelaskan lebih detail terkait lokasi pelatihan yang lainnya. Ia hanya menyebutkan jika terdapat 12 lokasi lagi yang diduga menjadi lokasi pelatihan pemuda JI.
"Saya tidak bisa menyebutkan lokasinya dimana, tetapi ada 12 lokasi di Jawa Tengah. Aalah satunya di Unggaran yang sudah kita tengok ke sana kita lihat, seperti apa pelatihan tersebut," kata Argo.
Oleh karena itu, Argo mengatakan jika JI menggunakan beberapa lokasi untuk melakukan pelatihan terhadap anak-anak muda yang diproyeksikan menjadi pasukan JI.
"Kota sampaikan itu (pelatihan) ada di suatu tempat seperti rumah vila di beberapa rumah yang digunakan. Tentunya konsep pelatihan disana pertama bela diri tangan kosong, kedua melempar pisau, ketiga menggunakan senjata tajam dalam bentuk pedang maupun samurai. Dan juga peraktian bom dan melatih penyergapan," sebutnya.
"Itu dilakukan ya bagaimana penyergapan dilatih oleh seseorang yang sudah kita paham itu pengajarnya bernama Joko Alias Karso," tambahnya.
Selain itu terkait pelatih JI, Argo mengatakan jika pihaknya telah berhasil mendeteksi terdapat delapan orang yang bertugas merekrut calon anggota sebagaimana yang diinstruksikan Karso.
Baca juga:
Mantan Napiter Ungkap Pernah Galang Dana Lewat Kotak Amal Yayasan
Polisi Ungkap Ada 12 Lokasi Pelatihan Kelompok Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah
Jadi Tempat Latihan Teroris, Ini Penjelasan Polisi soal Villa di Semarang
Polri: Teroris JI Keluarkan Rp65 Juta per Bulan Untuk Biaya Operasional
Densus 88 Bongkar Vila di Semarang Tempat Latihan Tempur Teroris JI
Hasil Penjualan 201 Kg Sabu di Petamburan untuk Pendanaan Teroris di Timur Tengah