JK: Di Jakarta saja Ibu Risma tak ada lawan
Tri Rismaharini mendapat empat penghargaan. Dapat Bintang Mahaputra di Istana dan tiga penghargaan tadi di sini.
Kota Surabaya mendapatkan tiga penghargaan dalam acara Penganugerahan Kota Cerdas Indonesia 2015 Best of The Best. Penghargaan diterima oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Salah satu penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat. Dalam pidatonya, JK mengapresiasi kinerja sosok perempuan yang akrab disapa Risma tersebut. JK mengungkap, hari ini Risma mendapat empat penghargaan sekaligus, salah satunya adalah penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.
"Wali Kota Surabaya Ibu Risma, hari ini beliau mendapat empat penghargaan. Dapat Bintang Mahaputra di Istana dan tiga penghargaan tadi di sini. Ini penghargaan terbesar. Di Jakarta saja, Ibu Risma tak ada lawan, apalagi di Surabaya nanti. Berarti sebelum bertanding semua mundur," tutur JK, Kamis (13/8).
JK menambahkan, kota yang cerdas memiliki Wali Kota yang juga cerdas. Sosok Wali Kota, lanjut JK, menjadi penentu kemajuan sebuah kota dan kecerdasan penduduknya. Perilaku Wali Kota akan ditiru oleh warga kotanya.
Kota yang baik, lanjut JK ditata secara teratur. Mulai dari perencanaan, hingga pelaksanaan yang membutuhkan ketegasan seorang Wali Kota. JK melihat sosok Wali Kota tegas di balik kota-kota unggulan.
"Kita banyak melihat di tv, koran Bu Risma marah-marah kalau kotanya kotor. Tapi sekali-sekali juga harus tersenyum," ungkap JK.
Selain itu, Wali Kota yang baik juga melihat sendiri keadaan kotanya. "Intinya 'believe your eyes', percaya mata Anda. Saya yakin semua Wali Kota melakukan hal itu," imbuh JK.
JK menyadari, sikap tegas seorang pemimpin tidak akan bisa menyenangkan semua pihak. JK mencontohkan adanya larangan berdagang bagi pedagang kaki lima di tempat-tempat tertentu. Di satu sisi, kebijakan tersebut akan melancarkan arus jalan dan menyenangkan pengguna kendaraan. Tapi di sisi lain membuat murka pedagang kaki lima.
"Dalam ketegasan tidak bisa memuaskan semua orang tapi kita bisa yakinkan bahwa suatu saat akan puas," tutup JK.