Jokowi akan Bertemu Presiden FIFA di Istana Hari Ini
Pertemuan rencananya akan dilakukan pada pukul 12.00 WIB.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menerima kunjungan Presiden FIFA Gianni Infantio di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/10). Pertemuan rencananya akan dilakukan pada pukul 12.00 WIB.
"Iya, betul (Presiden Jokowi) nanti (bertemu Presiden FIFA) di Jakarta," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada Liputan6.com, Selasa (18/10).
-
Bagaimana reaksi Jokowi atas keputusan FIFA ini? Reaksi Jokowi "Keputusan FIFA Membuat Banyak Rakyat Kecewa"
-
Di mana kantor FIFA Asia diresmikan oleh Jokowi? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Mengapa Jokowi menganggap kantor FIFA di Jakarta sebagai babak baru sepak bola Indonesia? Jokowi mengatakan, keberadaan kantor tetap FIFA Asia-hub ini merupakan babak baru persepakbolaan Indonesia.
-
Apa kepanjangan dari FIFA? Kepanjangan FIFA sendiri adalah Federation Internationale de Football Association.
-
Bagaimana FIFA mendukung sepak bola Indonesia setelah kantor di Jakarta diresmikan? Terlebih, kantor tetap FIFA ini mendapat dukungan dari FIFA baik manajemen pertandingan, tata kelola keamanan, tata kelola perwasitan, hingga manajemen keamanan pertandingan."Ini adalah kantor Asia hub di sini sehingga kita harapkan dengan dukungan FIFA baik di manajemen pertandingan, tata kelola keamanan, kemudian tata kelola perwasitan, manajemen keamanan di pertandingan semuanya akan diberikan support, diberikan panduan oleh FIFA," kata Jokowi usai peresmian Kantor FIFA Asia di Menara Mandiri 2 Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menjabat sebagai Presiden FIFA saat ini? Saat ini, Gianni Infantino dari Italia menjabat sebagai presiden FIFA dari Kongres Luar Biasa 2016 yang diadakan setelah tuduhan korupsi terhadap banyak Pejabat FIFA sehingga mengakibatkan mantan presiden Joseph "Sepp" Blatter mengundurkan diri.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo akan menemui Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) Gianni Infantino pada 18 Oktober 2022 untuk membahas transformasi sepak bola Indonesia.
"Presiden FIFA akan datang ke Indonesia kalau tidak ada perubahan 18 Oktober, Bapak Presiden akan bertemu Presiden FIFA untuk membahas transformasi sepak bola Indonesia, surat yang diberikan FIFA ke Pak Presiden itu," kata Erick Thohir di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022.
Erick Thohir diketahui bertemu dengan Gianni Infantino di Doha, Qatar pada 5 Oktober 2022. Dalam pertemuan itu Gianni menyebut FIFA siap mendukung sepak bola Indonesia sebagai olahraga paling populer di Indonesia untuk jadi kebanggaan rakyat dan menjadi salah satu pilar yang berkontribusi terhadap kemajuan bangsa.
"FIFA bersama pemerintah, AFC dan PSSI dalam transformasi itu, tinggal kita tunggu saja hasil rapat Presiden FIFA dan Bapak Presiden karena keduanya sudah berkomunikasi, ada beberapa poin sudah disampaikan Bapak Presiden," ungkap Erick.
Pembicaraan pertama adalah bagaimana audit fasilitas lapangan sepak bola di Indonesia.
"Mana stadion (yang) internasional, mana nasional, seperti apa standar nasional, seperti apa standar internasional, tidak lain salah satunya ada CCTV, akses masuk penonton dan pemain tidak boleh bersama," tambah Erick.
Hal kedua adalah adanya latihan bersama, maupun standarisasi keamanan bersama.
"Tentu bersama TNI, Polri, panitia pelaksana supaya semuanya persepsinya sama, supaya jangan saling menyalahkan, apalagi kan kemarin kejadian yang sangat memilukan, memakan korban," ungkap Erick.
Hal ketiga adalah sikap suporter sepak bola itu sendiri.
"Suporter tidak mungkin tidak menjadi bagian transformasi, transformasi keberhasilan Inggris dalam persepakbolaan nasionalnya yaitu ketika suporter menjadi bagian transformasinya, ada detail-detailnya, salah satunya bagaimana membentuk 'database' bersama," tambah Erick.
Dengan perubahan sikap suporter tersebut, menurut Erick, sepak bola seharusnya dapat menjadi alat pemersatu, bukan malah memakan korban antarsuporter.
"Keempat, bagaimana jadwal pertandingan itu harus sesuai dengan kesepakatan berbagai pihak, misalnya musim depan bulan ini sampai bulan, dan izinnya satu atap sudah selesai, tidak boleh ada pergeseran sehingga mungkin keamanan tidak siap, atau masyarakat malah mengalami kemacetan total karena ada pertandingan sepak bola," ungkap Erick.
Reporter: Lisza Egeham/Liputan6.com
(mdk/fik)