Jokowi atensi Polri untuk cepat tuntaskan korupsi Stadion GBLA
Atas alasan itulah saat ini penyidik Bareskrim Mabes Polri terus mengusut korupsi pembangunan stadion tersebut.
Kasus korupsi dalam pembangunan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bukan tanpa sebab, stadion standar internasional itu akan digunakan buat event olah raga nasional atau PON pada 2016 mendatang.
Hal itu disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan saat ditemui di Bandung, Sabtu (2/5). "Sekarang ini menjadi atensi bapak presiden (Joko Widodo). Beliau tidak ingin resmikan (PON) kalau ada masalah," katanya.
Atas alasan itulah saat ini penyidik Bareskrim Mabes Polri terus mengusut korupsi pembangunan stadion yang menelan dana hingga Rp 545 miliar. "Sekarang sedang tahap penyidikan," terangnya.
Secara bertahap, pemeriksaan juga akan dilakukan terhadap anggota legislatif dan eksekutif yang berkaitan dengan mega proyek itu. Bahkan bukan tidak mungkin polisi memanggil kepala daerah seperti Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada yang bertanggung jawab saat pembangunan bergulir. "Bisa saja dipanggil, minimal saksi," ungkapnya.
Anton mengatakan, Presiden Jokowi sudah meminta agar kasus tersebut diutus tuntas. Kembali Anton mengatakan, presiden tidak ingin meresmikan stadion yang bermasalah. "Jangan seolah-olah didukung oleh presiden, padahal presiden sendiri tidak tahu (masalah)," terang Anton.
Saat ini penyidik sudah menetapkan satu tersangka dalam kasus tersebut yakni Sekretaris Distarcip Kota Bandung Yayat A Sudrajat. Yayat dianggap berperan aktif dalam tindak pidana korupsi terkait pembangunan stadion sepak bola kebanggaan warga Jabar.