Jokowi Bicara Konflik di Myanmar: Bisa Selesai Kalau Semua Mau
Menurut Jokowi, bila semua pihak di Myanmar mau bersatu maka penyelesaian konflik bisa terwujud.
Sebab, peristiwa di Myanmar sudah menyangkut kemanusiaan dan rakyat Myanmar.
Jokowi Bicara Konflik di Myanmar: Bisa Selesai Kalau Semua Mau
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar konflik di Myanmar segera selesai.
Sebab, peristiwa di Myanmar sudah menyangkut kemanusiaan dan rakyat Myanmar. "Kita berharap persoalan di Myanmar ini segera selesai. Karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar" kata Jokowi di Sekretariat ASEAN, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).
Kepala negara menyadari bahwa konflik di Myanmar sangatlah kompleks. Sehingga, penyelesaiannya memang membutuhkan waktu. "Dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sudah, konfliknya sudah bukan konflik satu dengan dua, tapi dengan tiga, dengan empat, dengan lima. Sehingga memerlukan waktu," ujar Jokowi. Menurut Jokowi, bila semua pihak di Myanmar mau bersatu maka penyelesaian konflik bisa terwujud. Namun, jika tidak ada kemauan maka sulit untuk menyelesaikan.
"Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar mau, memiliki kemauan yang sama untuk selesaikan masalah ini, kalau enggak memang sangat sulit," ucap Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengajak para pemimpin negara ASEAN membahas implementasi five point consensus dalam membantu penyelesaian konflik Myanmar. Isu lain yang dibahas, yakni implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) "Pagi ini kita akan membahas dua isu penting yaitu, review implementasi five point consensus dan juga implementasi dari AOIP (ASEAN Outlook on Indo-Pacific)," kata Jokowi saat membuka Hari Kedua KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo NTT, Kamis 11 Mei 2023.
Sebagai Ketua ASEAN 2023, kata dia, Indonesia terus berupaya agar ada kemajuan dari implementasi 5 point consensus untuk menyelesaikan masalah di Myanmar.
Tak hanya itu, Indonesia juga memfasilitasi penyelesaian konflik hingga menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Myanmar.
"Sebagai ketua, Indonesia terus berupaya agar ada langkah maju dari implementasi 5 point consensus dan melalui engagement dengan berbagai pihak mendorong terciptanya dialog yang inklusif," jelas Jokowi. "Kemudian menyerukan penghentian kekerasan, dan memfasilitasi penyelesaian lewat joint needs assesment melalui AHA Center dan juga menyalurkan bantuan kemanusiaan," sambung Jokowi.