Jokowi copot Kabareskrim, Fahri minta Polri tak ditarik berpolitik
Presiden Jokowi juga dikabarkan tunjuk Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai Plt Kapolri.
Presiden Jokowi secara mendadak mencopot Komjen Pol Suhardi Alius dari jabatan Kepala Bareskrim Polri. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan, jika Polri harus bebas dari kepentingan politik.
Fahri mengatakan, Polri harus bebas dari kepentingan politik apapun. Karena menurut dia, politik bisa menghancurkan institusi Polri sebagai penegak hukum.
"Kalau institusi penegak hukum mulai berpolitik dan menghubungkan proses pro yustisia dengan dinamika politik maka hal ini akan merusak lembaga tersebut secara permanen," kata Fahri dalam pesan singkat, Jumat (16/1).
Wasekjen PKS ini menuturkan, politik itu sulit untuk diprediksi dan tidak pasti. Sementara hukum merupakan sebuah kepastian.
"Mari kita tutup pintu politik. Politik itu tidak pasti dan sulit ditakar, tetapi hukum sebaliknya ya harus bisa memberikan kepastian hukum dan mudah ditakar," kata Fahri.
Dia mengaku belum tahu soal kabar Komjen Budi Gunawan batal dilantik Jokowi dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menjadi Plt Kapolri. Namun informasi resmi yang diperoleh merdeka.com, bahwa Kabareskrim Komjen Suhardi Alius memang sudah dicopot, dipindah ke Lemhanas.
Fahri hanya berpesan jika Polri harus meninggalkan tradisi lama di internal kepolisian. Di mana Polri tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan politik apapun.
"Polisi harus memulai tradisi baru dan mengoreksi tradisi lama yang dapat dibaca sebagai politik internal yang dipengaruhi oleh politik eksternal," pungkasnya.