Jokowi depan Polri: Tak ada lagi markus, tak ada lagi diskriminasi!
Jokowi minta anggota Polri memiliki mental yang lebih profesional.
Presiden Joko Widodo meminta kepada seluruh Anggota Polri agar memiliki mental dan perilaku yang lebih profesional, berintegritas dan bertanggungjawab di peringatan HUT Bhayangkara ke-70. Maka dari itu, ia menegaskan reformasi dari hulu ke hilir di Polri merupakan harga mati.
Di depan Polri, Jokowi mengingatkan agar Polri bekerja tanpa bermain-main dengan hukum seperti makelar kasus (markus) atau pungutan liar. Dia ingin Polri benar-benar mengabdi kepada masyarakat tanpa pandang bulu.
"Dengan cara itu, saya yakin kepercayaan rakyat kepada Polri akan semakin besar. Perubahan itu betul-betul konkret dan nyata terhadap pengabdian Polri kepada rakyat. Apalagi pungutan, tidak ada lagi makelar kasus, tidak ada lagi diskriminasi dalam upaya penegakkan hukum dan perlindungan masyarakat," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Syukuran HUT Bhayangkara ke-70 di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (1/7).
Jokowi menegaskan, tak kalah penting adalah keikhlasan Polri untuk menekan ego sektoral dan meningkatkan kerja sama antar lembaga penegak hukum, seperti Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, kejahatan hanya bisa diberantas apabila seluruh penegak hukum dapat bersatu.
"Semoga di hari Bhayangkara yang ke 70, Polri semakin handal, dicintai rakyat dan dicintai masyarakat dan reformasi internal Polri berputar semakin cepat," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga mengucapkan rasa terima kasihnya atas jasa Polri yang telah berkontribusi bagi keamanan dan kenyamanan di Tanah Air. Tak hanya itu, ia turut mengapresiasi anggota Polri yang penuh keberanian dalam memberantas aksi terorisme, melawan bandar narkoba dan dengan tegas menangani kasus kriminal yang tengah menjadi sorotan di masyarakat.
"Saya juga ingin ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Polri yang sedang bertugas di mana saja, mengatur lalu lintas serta memperlancar arus mudik menjelang Lebaran," pungkasnya.