Jokowi diminta atasi konglomerat yang 'makan' lahan jutaan hektare
Sutrisno berharap, keinginan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM tidak hanya sekadar retorika dan teori saja.
Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla diminta dapat mengatasi kesenjangan dunia usaha yang saat ini makin melebar. Hal ini karena daya saing pengusaha UMKM jauh tertinggal ketimbang pengusaha besar.
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mencontohkan
harus ada program pemerintah untuk petani sawit dapat memiliki lahan sendiri. Sebab selama ini, hanya konglomerat saja yang bisa memiliki lahan hingga jutaan hektar.
"Konglomerat bisa sekian juta hektar tetapi bagaimana petani sawit bisa miliki sendiri supaya mandiri. Harus ada program dari pemerintah. Bukan hanya wacana," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (7/6).
Dia berharap, keinginan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM tidak hanya sekadar retorika dan teori saja.
"Nah ini bagaimana sekarang dorong UMKM tidak hanya teori saja. Usulkan adanya petani sawit mandiri plasma kan bohong-bohongan saja, pemiliknya inti. Nah ini betul-betul sawit mandiri diadakan dan didukung pemerintah. Supaya ada distribusi penguasaan lahan sawit," jelas dia.
Politisi PAN ini juga menyinggung tingginya suku bunga perbankan di Indonesia. Meskipun suku bunga telah diturunkan hingga single digit, namun besarannya masih paling mahal di ASEAN.
"Bagaimana (suku bunga) bisa turun tapi tanpa intervensi pemerintah. Kita akan berikan saran kepada presiden. Sekarang sudah single digit tapi sebetulnya masih bisa turun lagi. Ada potensi. Malaysia bisa singapura bisa. Semua murah kita masih tinggi," ungkapnya.