Jokowi ingin Bandung punya monorel, Ridwan Kamil hitung anggaran
Ridwan pun segera mencari tahu moda transportasi massal berbasis rel seperti metro kapsul buatan Indonesia.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat. Pertemuan selama kurang lebih 2 jam tersebut membahas 3 agenda yakni proyek Bandung Teknopolis, transportasi massal dan persiapan Konferensi Asia Afrika.
Mengenai transportasi massal, Ridwan mengatakan, Bandung termasuk kota metropolitan yang akan memiliki transportasi massal berbasis rel. Pemerintah pusat, lanjut Ridwan, sudah berkomitmen untuk membantu dari sisi pendanaan.
"Agenda kedua monorail. Presiden kemarin kan sudah rapat berkomitmen ini kota-kota metropolitan khususnya Jabodetabek dan Bandung Raya metropolitan akan dibantu pendanaan untuk publik transportasi berbasis rel," kata Ridwan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/2).
Ridwan menambahkan, Pemerintah Kota Bandung akan mulai melakukan perhitungan terkait besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk membangun monorel di Kota Kembang tersebut.
"Nah kalau idealnya di Bandung itu untuk kota Bandungnya sekitar 40 km, untuk antar kota di wilayah Bandung Raya, di Parahyangan itu 60 km, jadi totalnya 100 km," jelasnya.
Presiden Jokowi berpesan kepada Ridwan untuk menggunakan monorel produksi dalam negeri. Ridwan pun segera mencari tahu moda transportasi massal berbasis rel seperti metro kapsul buatan Indonesia sudah memenuhi standar atau belum.
"Nah beliau (Jokowi) maunya sih coba yang dalam negeri, yang kapsul itu," ujarnya.
Ridwan menjelaskan, transportasi berbasis rel itu bermacam-macam jenis, antara lain monorail, LRT, aeromover, dan metro kapsul. "Itu hanya nama lah, tapi dasarnya landasannya rel," tuturnya.