Jokowi: Kita Beruntung Banget Mendikbudnya Nadiem Makarim
Presiden Joko Widodo(Jokowi) bersyukur saat ini memiliki Nadiem Makarim yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Terlebih, Nadiem memiliki latar belakang dalam dunia digital.
Presiden Joko Widodo(Jokowi) bersyukur saat ini memiliki Nadiem Makarim yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Terlebih, Nadiem memiliki latar belakang dalam dunia digital.
Menurut Jokowi, dengan begitu Indonesia bisa menyiapkan strategi digital dengan talenta-talenta baru di dalam program kampus merdeka.
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
"Kita beruntung menteri pendidikan kita memiliki pengalaman di dalam perusahaan teknologi. Mas Nadiem, untung banget kita. Saya tanya selalu dijawab," kata Jokowi saat meresmikan Akselerasi Generasi Digital, Rabu (15/12).
Jokowi menjelaskan, Indonesia perlu menyiapkan strategi digital. Sehingga, tidak tertinggal dengan negara lain. Kuncinya, kata Jokowi, yaitu perusahaan memberikan peluang untuk mahasiswa belajar dan bisa terbentuk kultur digital.
"Negara kita perlu menyiapkan strategi agar kita tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain. Sehingga saya sampaikan ke menteri BUMN dan yang lain juga waktu kita tidak banyak untuk mengejar," ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat ini hanya 2 tahun untuk mengejar dan membuat strategi. Sehingga diharapkan talenta-talenta digital di Indonesia bisa mampu mengejar.
"Waktunya hanya 2 tahun, yang paling sulit memang menyiapkan talenta digital dalam jumlah yang besar, mendatangkan mentor-mentor yang punya kualifikasi yang baik," bebernya.