Jokowi Minta BMKG Tegas Larang Pembangunan Infrastruktur di Zona Merah Bencana
"Jangan dibangun bandara, jangan dibangun bendungan, jangan dibangun perumahan. Jangan sampai kita mengulang sebuah kesalahan yang jelas-jelas di situ jelas garisnya lempengan tektonik, kok dibangun perumahan besar-besaran," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tegas melarang pembangunan sejumlah infrastruktur di zona merah bencana. Menurut dia, BMKG dan pemda harus kompak memberikan informasi terkait pembangunan di wilayah-wilayah rawan bencana alam.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Rakernas BMKG di Istana Negara Jakarta, Selasa (23/7).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Tolong beritahukan apa adanya, supaya setiap pembangunan juga mengacu. Kalau daerah-daerah rawan bencana ya tolong diberitahukan sampaikan ke daerah. Ini rawan gempa, lokasi ini rawan banjir. Jangan dibangun bandara, jangan dibangun bendungan, jangan dibangun perumahan," jelas Jokowi.
Menurut dia, hal tersebut harus tegas disampaikan sehingga tak terjadi kesalahan-kesalahan yang sama saat bencana tiba. Jokowi mengatakan jangan sampai daerah-daerah rawan bencana dibangun pemukiman warga.
"Tegas sampaikan. Jangan sampai kita mengulang sebuah kesalahan yang jelas-jelas di situ jelas garisnya lempengan tektonik, kok dibangun perumahan besar-besaran," ucapnya.
"Sampaikan apa adanya. Bahwa ini tidak boleh, ini lokasi ini merah. Harus berani menyampaikan itu kepada pemerintah daerah baik kepada Gubernur dan Walikota," sambung Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar BMKG memberikan edukasi secara insentif kepada masyarakat terkait daerah rawan bencana alam. Dia menjelaskan bahwa penyampaian edukasi tersebut bukanlah untuk meresahkan masyarakat.
"Bukan meresahkan. Sampaikan dan tindakan apa yang akan kita lakukan. Itu edukasi, memberikan pembelajaran kepada masyarakat," tutur Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta masyarakat ikut menjaga alat pendeteksi bencana. Dia tak ingin alat-alat inovasi BMKG itu dicuri semata untuk kepentingan pribadi.
"Kejadian-kejadian seperti itu dititipkan saja lah kepada aparat keamanan setempat, bahwa ini adalah barang yang sangat penting untuk memantau kerawanan bencana, baik itu longsor, baik itu gempa bumi, sehingga semua ikut menjaga rakyat ikut menjaga, aparat kita juga ikut menjaga," tegasnya.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ramuan Bugar ala Presiden Jokowi Selama 18 Tahun
4 Ketum Parpol Pendukung Jokowi Tegaskan Solid, Tak Berebut Kekuasaan
PKS Soal Berbagi Kekuasaan: Sudahlah Pak Jokowi, Kasih Itu ke Pendukung 01
Menteri-Menteri Jokowi yang Menolak Menjabat Lagi
Mereka yang Mengaku Siap Jadi Menteri Jokowi
Belum Ada Komunikasi dengan Jokowi, Said Aqil Sebut Menag Jatah Kader NU
PKB Sindir Syarat Amien Rais: Tamu Baru Datang Malah Ngatur-ngatur