Jokowi Minta Masyarakat Jaga Optimisme Hadapi Berbagai Tantangan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar menjaga optimisme, dalam rangka menghadapi tantangan yang besar. Pasalnya agar Indonesia menjadi negara yang maju perlu kerja keras.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar menjaga optimisme, dalam rangka menghadapi tantangan yang besar. Pasalnya agar Indonesia menjadi negara yang maju perlu kerja keras.
"Jangan sampai kita dibohongi oleh jargon-jargon yang mudah. Enggak ada negara besar akan maju tanpa langsung meloncat gitu. Enggak ada. Percaya saya. Butuh kerja keras, butuh kerja keras," ujar Jokowi dalam deklarasi dukungan Koalisi Alumni Diponegoro untuk pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin di Semarang, Minggu (3/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
Jokowi ingin di Jawa Tengah ini menjadi motor yang baik bagi penggerak optimisme. Sehingga Jawa Tengah menjadi contoh kemenangan mutlak.
"Ini tinggal dua bulan. Oleh sebab itu sampaikan kepada masyarakat apa yang kita lakukan, apa yang kita kerjakan. Jangan sampai ini tertutup oleh semburan-semburan dusta, semburan-semburan kebohongan," paparnya.
Masyarakat, lanjut dia, harus diberi tahu apa yang akan dikerjakan 5 tahun ke depan. Jokowi meminta kepada pendukungnya agar semangat, militansi, jangan berkurang untuk menuju 17 April 2019.
"Sampaikan yang benar itu benar, yang salah itu salah. Enggak apa-apa. Jangan sampai kita memberikan data-data yang tak betul," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Koalisi Alumni Diponegoro Witjaksono mengatakan, dalam deklarasi ini dihadiri ribuan peserta dari Jawa Tengah maupun dari luar Jawa Tengah. Mereka terdiri dari alumni-alumni universitas se-Jawa Tengah.
"Ada sebanyak 17 Universitas yang tergabung dalam Alumni Koalisi Diponegoro, yang mana berisikan intelektual-intelektual yang ada di wilayah Jawa Tengah dan di luar Jawa Tengah dengan total kalau dikumpulkan mencapai sekitar 20.000 orang," katanya.
Witjaksono menuturkan, pihaknya sudah melakukan kajian-kajian yang mendalam, kenapa memilih Jokowi. Ada beberapa alasan terutama antara lain soal infrastruktur, jalan tol, bandara dan lain-lain yang mempersingkat laju transportasi serta distribusi barang.
"Kita sudah survei dari Jakarta sampai Semarang yang awalnya kota-kota kecil dipikir akan mati ketika dilewati dengan membangun jalan tol ternyata tidak, justru semakin ramai karena industri di sana berjalan," paparnya.
Menurut dia, Jokowi sejak 4 tahun terakhir juga concern membangun perumahan rakyat khususnya untuk golongan menengah bawah, di mana salah satu komitmen pemerintah adalah program sejuta rumah. Selain itu adanya tol laut, yang mendorong penyamaan harga antara Pulau Jawa, Sumatera, Papua serta berbagai wilayah di Indonesia.
"Itu adalah kerja nyata, belum lagi poin-poin yang lain. Karena hal itu kita tetapkan Koalisi Alumni Diponegoro untuk memilih pasangan paslon no 1 yaitu Jokowi-Makruf Amin dalam Pilpres dan Cawapres untuk periode 2019-2024," pungkasnya.
Sedangkan, Deklarator Koalisi Alumni Diponegoro Akhmad Muqowam mengatakan, diadakanya acara ini sebetulnya dari proses kritis yang dilakukan secara bersama-sama di Himpunan Perguruan Tinggi (Himpuni) yang terdiri dari 38 perguruan tinggi di Indonesia.
Kemudian menyadari di tahun politik ini perlu mengapresiasi sekaligus mewujudkan sikap-sikap politiknya, maka antara lain ada dua hal yang dilakukan Himpuni yaitu serangkaian diskusi, kemudian yang kedua adalah mendeklarasikan terhadap sosok-sosok dalam pilpres yang akan didukung.
"Himpuni secara kelembagaan menyerahkan kepada masing-masing, jadi proses berlanjut sampai dengan deklarasi yang dilakukan hari ini bukan atas nama IKA Undip atau IKA perguruan tinggi lainnya, tapi atas nama individu-individu alumni yang berada di Himpuni, sehingga kita tidak membawa organisasi tidak juga Undipnya," tuturnya.
Baca juga:
Depan Jokowi, Pegawai Harian Lepas Curhat Minta Diangkat jadi PNS
Jokowi: Selama 4 Tahun Dihina, Saya Hanya Diam, Dipikir Saya Penakut
Airlangga: Jokowi itu Indonesia Banget
TKN Sebut Mbah Moen Dukung Jokowi Karena Gus Yasin Jadi Wagub Dicalonkan PDIP
Soal Sri Mulyani Pencetak Utang, Jokowi Sindir Prabowo Tidak Mengerti Ekonomi Makro
Jokowi: 40 Tahun NKRI Hanya Bangun 780 Km Jalan Tol, Kita Dalam 4 Tahun Bangun 782 Km