Jokowi Sebut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Garuda Urusan Polisi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar banyak terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pramugari Garuda Indonesia. Jokowi menyebut masalah ini bukan lagi ranah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melainkan menjadi urusan polisi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar banyak terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pramugari Garuda Indonesia. Jokowi menyebut masalah ini bukan lagi ranah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melainkan menjadi urusan polisi.
"Itu bukan urusannya BUMN lagi. Udah seperti Itu urusannya polisi," kata Jokowi usai meninjau pembangunan proyek LRT Jabodebek, Kamis (12/11).
-
Bagaimana kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dirawat? Setiap pagi kereta-kereta tersebut dibersihkan dari debu dan kotoran yang menempel.
-
Kenapa kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dijuluki "kereta kencana"? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kereta itu mendapat julukan “kereta kencana” karena komponennya berlapis emas 18 karat.
-
Kapan kereta kencana Kiai Garuda Yeksa dibuat? Kereta kencana itu dibuat pada sebuah pabrik di negeri Belanda pada tahun 1861 atas pesanan Sri Sultan HB VI.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Apa itu kereta kencana Kiai Garuda Yeksa? Kiai Garuda Yeksa merupakan salah satu kereta kencana yang dimiliki Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
Tanggapan Erick Thohir Soal Dugaan Pelecehan Seksual di Garuda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebelumnya menyinggung soal pelecehan seksual di lingkungan BUMN. Erick memastikan pegawai perempuan di BUMN tidak mengalami pelecehan.
"Ke depan saya rasa nanti awal tahun kita juga akan memastikan 'sexual arrashment' kepada pegawai perempuan di BUMN itu harus benar-benar kita tingkatkan, tidak boleh kaum perempuan itu mohon maaf dijadikan ya hal-hal yang tidak baik lah," kata Erick dikutip Antara, Rabu (11/12).
Erick menyampaikan hal tersebut pasca beredarnya cuitan di Twitter dari akun @digeeembok yang menyebut sejumlah petinggi PT Garuda Indonesia sengaja memanfaatkan para pramugari perusahaan BUMN tersebut.
"Gerombolan Ari Akshara, Heri Akhyar dan Roni Eka Mirsa adalah TRIO LENDIR. Roni Eka Mirsa adalah 'PROVIDER' paham banget manfaatin celah Pramugari untuk jadi santapan direktur atau setoran ke Pejabat," tulis akun @digeeembok.
Akun @digeeembok juga menulis bahwa Vice President (VP) Cabin Crew Garuda Indonesia, Roni Eka Mirsa sebagai germo.
"Saya rasa dominasi di BUMN juga sangat kental dengan pria, kalau ini kan juga bagian dari perlindungan hukum juga buat pegawai pegawai wanita, apalagi kita sekarang banyak sekali menteri-menteri dari wanita," tambah Erick.
Sedangkan pejabat-pejabat yang terbukti melecehkan pegawai perempuan pun bisa saja diberhentikan. "Hukumnya belum ada, tapi kalau di Amerika itu nanti saya pelajarin, bisa diberhentikan, apalagi kalau ada pegawai wanita yang jelas-jelas sudah ada 'sexual harrashment' itu," ungkap Erick.
Namun Erick mengaku untuk proses hukum terhadap perbuatan amoral itu bukan kewenangannya.
"Kalau amoral seperti itu kan pasti nanti prosesnya nanti bukan di saya, tapi itu mungkin hukum yang lain yaitu mungkin di kepolisian. Kalau saya kan lebih korporasi, sudah seyogyanya kaum wanita ini harus mendapatkan proteksi yang jelas, apalagi dari pimpinan pimpinan yang tidak baiklah," tambah Erick.
Siber Polda Metro Jaya Dilibatkan Usut Pelaporan Petinggi Garuda
Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya turun tangan mengusut dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh admin twitter @digeeembok.
Vice President Cabin Crew PT Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa melaporkan akun media sosial @digeeembok ke polisi pada 6 Desember 2019. Akun tersebut dilaporkan ke polisi lantaran menuding Roni Eka sebagai germo.
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan, Polres Bandara yang menangani kasus tersebut sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.
"Sudah ada komunikasi. Nanti Polda Metro akan membackup kasus tersebut," kata Argo di Mabes Polri, Kamis (12/12).
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno Hatta, AKP Alexander Yurikho, mengaku telah memeriksa Vice President Cabin Crew PT Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa. Pemeriksaan ini untuk menindaklanjuti aduan yang dibuat Roni Eka Mirsa terkait akun Twitter @digeeembok.
"Betul sudah kami mintai klarifikasi," kata Alexander kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Alex menyebut, Roni Eka Mirsa dimintai keterangan pada Senin, 9 Desember 2019 kemarin.
"Dalam ranah penyidikan kami periksa dulu dari sisi pelapornya," ucap Alexander.
Kepolisian masih memproses laporan tersebut. Alex mengatakan, tak menutup kemungkinan akan memanggil saksi lainnya.
"Laporan, kan, tentang pencemaran nama baik," ujar Alex.
Reporter: Lizsa Egeham dan Ady Anugrahadi
(mdk/gil)