Jokowi Tak Berdaya di Jabar, Dedi Mulyadi Nilai Persepsi Warga Sejak 2014 Tak Berubah
Ketua TKD Jabar, Dedi Mulyadi menegaskan seluruh tim sudah maksimal melakukan kampanye sekaligus meluruskan informasi yang keliru. Namun, hal itu tidak cukup mengubah pikiran sebagian besar masyarakat Jawa Barat kepada Jokowi yang sering diserang dengan isu politik identitas.
Hasil quick count sementara Pilpres 2019, pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin takluk dari rivalnya, capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, untuk di wilayah Jawa Barat.
Dari hasil quick count yang dilakukan SMRC, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya mengantongi 39,98 persen suara. Sedangkan lawannya yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 60,02 persen. Sementara dari hasil quick count yang dilakukan Charta Politika, pasangan Jokowi-Ma'ruf meraih 44,4 persen suara di Jawa Barat. Kalah dari rivalnya yakni Prabowo-Sandi yang mendapat 55,6 persen.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Maruf Amin wilayah Jawa Barat mengakui keunggulan suara Prabowo Subianto. Menurut TKD, faktor serangan hoaks efektif mempengaruhi persepsi positif capres nomor urut 01 menjadi negatif.
Ketua TKD Jabar, Dedi Mulyadi menegaskan seluruh tim sudah maksimal melakukan kampanye sekaligus meluruskan informasi yang keliru. Namun, hal itu tidak cukup mengubah pikiran sebagian besar masyarakat Jawa Barat kepada Jokowi yang sering diserang dengan isu politik identitas.
"Persepsi warga Jabar tidak mengalami perubahan dari tahun 2014. Ikhtiar politik sudah maksimal, dari mulai pembentukan opini, door to door ke masyarakat. Saya pun ikut terjun kampanye ke masyarakat," ucapnya saat ditemui di kawasan Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Kamis (18/4).
Semua informasi yang dimunculkan di media sosial pun efektif diterima oleh warga Jawa Barat yang tingkat pemahaman dan cakupan penguasaan teknologi informasi sudah tinggi. Terlebih, mayoritas masyarakat Jawa Barat sudah dikategorikan sebagai kaum urban.
"Dari sisi hitungan politik atau program. Kita tak ngomongin infrastruktur. PKH (Program Keluarga Harapan) saja yang sudah disalurkan ke 1,7 juta penerima manfaat. Tapi efek politik tidak cukup tinggi," imbuhnya.
"Rumor dan gosip di medsos mendominasi pikiran Jabar yang kita ketahui akses informasinya tinggi. Diserangnya sentimen agama. Ini sudah sampai ke ujung kampung," terangnya.
Mengenai isu sentimen agama, sosok Maruf Amin yang dikenal sebagai kyai diakui tidak cukup kuat menangkalnya. Karena, kata dia, persepsi negatif yang sudah dibangun kepada Jokowi sangat massif.
Disinggung mengenai survei internal TKD Jabar, pria yang akrab disapa Demul ini mengungkapkan hasilnya tidak berbeda jauh dengan hitung cepat berbagai lembaga survei yang sudah dirilis di media massa. Selisihnya 60 persen dan 40 persen untuk kemenangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Secara pribadi dia mempercayai metode yang digunakan sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat. Hasilnya bisa dikatakan 90 persen akurat. Menurutnya, lembaga survei bukan timses. Mereka tidak mungkin menambah atau mengurangi angka karena memperhitungkan kredibilitasnya.
"Ya kan kita bisa lihat hitung cepat pak Jokowi secara nasional menang," ucapnya.
Baca juga:
Lihat Sandiaga Sakit, Prabowo Bilang 'You Stay, Saya Deklarasi ke Depan'
Ma'ruf Amin Imbau Pendukung Tidak Euforia Berlebihan
Pilpres 2019, Gus Ipul Ajak Pemenang Tak Jumawa dan yang Kalah Lapang Dada
Sejumlah Lembaga Quick Count yang Menangkan Jokowi Dilaporkan ke Polisi
Menko Polhukam Minta Semua Pihak Tunggu Hasil Resmi Pilpres 2019 dari KPU
Jokowi-Ma'ruf Tumbang di TPS Keluarga Ratu Atut