Jokowi: Ubah Kebijakan Belanja Pertahanan Jadi Investasi
Jokowi menilai mengubah kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi merupakan kekuatan perang di masa depan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta prajurit TNI menguasai lompatan teknologi militer sebab dapat mempengaruhi taktik dan strategi perang masa depan. Untuk menguasainya, Jokowi menekankan perlu perubahan kebijakan pertahanan.
"Untuk menguasai lompatan teknologi militer terkini, kita harus bersungguh-sungguh mengubah kebijakan kita dari kebijakan belanja pertahanan menjadi investasi pertahanan," jelas Jokowi dalam HUT ke-75 TNI secara virtual, Senin (5/10).
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana Jokowi ingin meningkatkan aksesibilitas ke IKN untuk mendukung investasi? Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Mengapa Jokowi menekankan pentingnya investasi sekarang untuk IKN? Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang," tegasnya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
Menurut dia, kebijakan investasi pertahanan dirancang sistematis dan berkelanjutan. Dia menilai dengan kebijakan ini TNI akan menjadi kekuatan perang di masa depan.
"Hanya melalui kebijakan investasi pertahanan jangka panjang yang terencana TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," kata Jokowi.
Dia menyebut bahwa transformasi organisasi di tubuh TNI harus didukung dengan transformasi prajurit yang kuat dalam menghadapi segala tugas yang diberikan. Baik itu dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang.
Kendati begitu, dia meyakini bahwa prajurit TNI dapat menjalani semua tugas-tugas yang diberikan. Pasalnya, karakter pejuang yang kuat sudah tertanam dalam diri prajurit TNI.
"Karakter pejuang ini harus terus menerus melekat dan terlembaga dalam pengabdian prajurit TNI di manapun berada," ucap Jokowi.
Selain itu, dia mengingatkan agar para prajurit TNI terus bersinergi dan bekerja sama dengan berbagai elemen bangsa. Jokowi menekankan bahwa sinergi adalah kunci membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif.
"Karakter prajurit yang selalu siap bersinergi, bekerja sama bahu membahu dengan berbagai elemen bangsa, sinergi antarkorps, sinergi antarmatra, sinergi antarinstansi dan sinergi antar TNI dan Polri," tutur dia.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
HUT Ke-75 TNI, Jokowi Beri Penghargaan Bintang Militer 3 Anggota TNI AD, AL dan AU
Jokowi Apresiasi TNI Bantu Disiplinkan Masyarakat di Tengah Pandemi
Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-75 TNI Secara Virtual di Istana Negara
Jokowi Ingin Menteri Bekerja Lebih Baik Lagi dan Mencari Program Tepat Sasaran
Jokowi: Penanganan Covid-19 di Indonesia Tak Buruk
Jokowi Tinjau Penataan Kawasan dan Pembangunan Terminal Multifungsi di Labuan Bajo
Cerita ke Jokowi, Suster Fira Ungkap Banyak Pasien Covid-19 Ketakutan