Jual VCD porno, 3 pemuda diamankan polisi
Dari penangkapan itu ribuan VCD bokep ikut diamankan petugas polisi.
Tiga orang penjual VCD porno ditangkap satuan Reskrim Polresta Medan di tempat terpisah. Dari penangkapan itu ribuan VCD bokep ikut diamankan petugas polisi.
"Tersangka yang diamankan itu berinisial RH (28) penduduk Jalan M Basyir, Kelurahan Titikuning, Kecamatan Medan Johor," kata Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono di Medan, Rabu (18/11).
Tersangka RH, menurut Aldi, selama ini dikenal menjual VCD lagu dan film-film aksi. Namun juga mengedarkan film porno bagi konsumen yang berminat membeli.
"Untuk menghindari kecurigaan dan pantauan aparat kepolisian, tersangka menyimpan VCD porno itu dan hanya menjualnya kepada orang tertentu," ujar Aldi.
Aldi mengatakan, film porno tersebut dibeli RH dari seseorang seharga Rp 3.800 per/keping dan dijual Rp 8.000 per/keping. Praktik itu sudah berjalan selama dua bulan.
Kemudian, petugas kepolisian membekuk JHS (61) penduduk Jalan KL Yos Sudarso, Pulo Brayan, Medan. Pelaku juga menerima kepingan film porno dari seseorang dengan harga yang telah ditentukan. Kemudian, tersangka JHS menjual atau mengedarkan film-film tersebut seharga Rp 8.000 setiap keping.
"Dari pengakuan JHS, bahwa barang ilegal yang dilarang pemerintah itu, juga dititipkan seseorang yang tidak diketahui namanya," kata mantan Kapolsek Sunggal itu, seperti dilansir Antara.
Aldi menambahkan, petugas akhirnya menangkap tersangka AH (29) penduduk Jalan Balai Desa, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, karena menjual film porno di Jalan KL Yos Sudarso, Pulo Brayan. Film porno tersebut dipasok seseorang dengan harga Rp 4.000 per/keping, dan setiap VCD mendapat keuntungan 100 persen.
"Ketiga tersangka pengedar VCD porno itu, dijerat Pasal 29 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi subsider Pasal 282 ayat (1) KUH Pidana, dengan ancaman penjara minimal enam tahun dan denda paling sedikit Rp 250 juta," kata Kasat Reskrim Polresta Medan.
Baca juga:
Jelang Ramadhan, ribuan VCD porno di mal Batam disita
Pedagang DVD manfaatkan teknologi gandakan film porno & lagu bajakan
2 Pria jual film porno barat, Jepang dan Indonesia, omzet Rp 8 juta
Bermodal download dari internet, pria beristri jual DVD porno
Kapolsek Tamansari ancam tutup lapak penjual DVD porno di Glodok
Pedagang DVD porno di Glodok gusar omzetnya mulai menurun
Pusat DVD porno cuma 200 meter dari kantor Polsek Taman Sari
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
-
Bagaimana konsumsi film porno yang berlebihan dapat memengaruhi kinerja seksual? “Tekanan ini dapat memengaruhi harga diri dan menghambat kenikmatan seksual,” jelas Shah.
-
Bagaimana bioskop di Medan berlomba untuk menayangkan film bicara? Dengan berakhirnya era film bisu, bioskop-bioskop yang ada di Medan pun berlomba untuk menayangkan film bicara.
-
Apa yang dijual di Distro Topeng Cirebon? Distro ini punya misi mengenalkan seni topeng Cirebon Distro biasanya menjual berbagai jenis pakaian branded yang digemari kalangan muda. Namun salah satu distro di Jalan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, justru menjual berbagai aksesoris seni topeng khas setempat.
-
Kapan film Pareh diproduksi? Pareh merupakan salah satu film produksi Hindia Belanda pada tahun 1936 yang disutradarai oleh Albert Balink dan Mannus Franken dari Belanda.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.