Kabar hoax orang gila penculik anak makin meresahkan
Kabar hoax orang gila penculik anak makin meresahkan. Belakangan ramai kabar hoax tentang penculik anak yang menyamar sebagai orang gila demi melancarkan aksinya. Bahkan di sejumlah daerah, massa main tuduh, hingga bertindak main hakim sendiri. Padahal sejauh ini, isu penculikan tidak benar terjadi.
Belakangan ramai kabar hoax tentang penculik anak yang menyamar sebagai orang gila demi melancarkan aksinya. Bahkan di sejumlah daerah, massa main tuduh, hingga bertindak main hakim sendiri. Padahal sejauh ini, isu penculikan tidak benar terjadi.
Kabar penculikan juga sampai di Solok Sumatera Barat. Kepolisian Resor Kabupaten Solok membantah informasi yang beredar di masyarakat adanya kasus penculikan anak di daerah itu, setelah memeriksa laporan yang masuk.
"Kami sudah memeriksa semua laporan yang masuk, namun tidak terbukti kebenarannya," kata Kapolres Kabupaten Solok, AKBP Reh Ngenana di Arosuka, dikutip dari Antara, Sabtu (25/3).
Dia menyebutkan, rumor yang beredar luas di media sosial seperti kasus di Nagari Koto Gadang Guguk, Kecamatan Gunung Talang, dimana penculik dikabarkan menyamar sebagai wanita tua dan orang gila. Setelah ditelusuri ternyata informasi itu tidak benar.
"Saya sebagai Kapolres telah turun ke lokasi bersama Kasat Intel Iptu Sosmedia, dan Kapolsek Gunung Talang guna memastikan kebenaran informasi yang meresahkan warga tersebut," kata dia.
Dia meminta masyarakat untuk tidak panik berlebihan karena hingga sekarang tidak ada satu pun laporan kasus penculikan anak itu yang terbukti kebenarannya.
Namun para orangtua tetap harus waspada dan mendidik anak-anak untuk tidak mudah dirayu orang tidak dikenal dengan iming-iming uang, makanan, atau diajak bermain atau jalan-jalan.
"Bila terjadi penculikan anak, segera lapor ke pihak kepolisian agar cepat ditindaklanjuti," ujarnya.
Dia mengatakan, masyarakat harus tetap waspada terhadap aksi kriminal yang bisa menimpa siapa saja, termasuk orang dewasa, kewaspadaan di antaranya dapat dilakukan dengan tidak membiarkan anak-anak di bawah umur bermain di tempat umum tanpa pengawasan.
Kemudian masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar (hoax).
"Berita ini tidak benar, jangan salah nanti orang gila juga dikira orang yang akan menculik anak yang akhirnya main hakim sendiri," ujar dia.
Masyarakat harus bijak menanggapi berita di media sosial, buktinya sampai saat ini khususnya di Kabupaten Solok belum ada kejadian tersebut, namun di media sosial sangat ramai diperbincangkan.
Guna memberikan pendidikan kepada anak, Polres Solok akan mengunjungi sejumlah sekolah sebagai upaya preventif.
"Kita akan menyampaikan imbauan ke masyarakat melalui sekolah-sekolah agar tidak resah, sekaligus juga mengharapkan pihak sekolah waspada. Jika ada yang mencurigakan jangan main hakim sendiri, laporkan ke polisi," ujarnya.
Terhadap mereka yang menyebarkan informasi tidak benar akan dilakukan upaya penegakan hukum seperti pemeriksaan, dan dapat dijerat dengan tindak pidana sesuai Perundang-undangan.
Sementara itu Wati (34) warga Jorong Pasar Baru, Nagari Koto Gadang Guguk mengungkapkan kekhawatirannya akan kejadian tersebut.
"Awalnya saya mendapat telepon dari keluarga, jika ada kasus penculikan anak di Sari Manggis, kebetulan anak-anak saya masih sekolah dasar (SD) makanya saya langsung mendatangi sekolahnya," katanya.
Dia mengaku akan memperketat pengawasan terhadap anaknya. Bila biasanya hanya mengantar anak ke sekolah dan baru menjemputnya kembali saat jam pulang, namun ke depannya dia akan menunggu anak pulang sekolah.
Baca juga:
Isu penculikan anak, dua debt collector kritis dipukuli warga
Polres Empat Lawang ancam jerat penyebar hoax orang gila culik anak
Dicurigai hendak menculik, Syamsudin nyaris dihakimi warga
Mereka yang jadi korban karena isu penculikan
Dicurigai akan menculik pelajar, perempuan di Surabaya diamankan
Marak isu penculikan anak, Satpol PP Aceh jaga sekolahan TK dan SD
Kapolri pastikan isu di medsos soal penjualan organ tubuh anak hoax!
-
Apa pengertian anak sulung? Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Bagaimana karakter anak terbentuk? Lima ciri ini mulai membentuk kepribadian anak pada masa pra-remaja, dan kombinasi dari ciri-ciri ini yang akhirnya membentuk kepribadian anak.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.