Kabur 4 Hari, Ayah yang Siksa Anak di Depok Akhirnya Ditangkap
EP (27), ayah yang menyiksa anak kandung hingga mengalami luka lebam, akhirnya diamankan polisi. EP sempat lari dari rumah selama empat hari dan kemudian ditangkap di tempat kerjanya di kawasan Citereup, Kabupaten Bogor. EP menyiksa anak kandungnya yang berusia tujuh bulan dengan cara memukul dan membanting.
EP (27), ayah yang menyiksa anak kandung hingga mengalami luka lebam, akhirnya diamankan polisi. EP sempat lari dari rumah selama empat hari dan kemudian ditangkap di tempat kerjanya di kawasan Citereup, Kabupaten Bogor. EP menyiksa anak kandungnya yang berusia tujuh bulan dengan cara memukul dan membanting.
Peristiwa itu terjadi ketika SN, istrinya bekerja. Sedangkan EP baru pulang kerja dan menjaga anaknya. EP menjaga anaknya sambil istirahat karena baru pulang kerja. Namun anaknya saat itu rewel dan pelaku emosi.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dibangun di Desa Balak, Banyuwangi? Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon sudah mencapai 99 persen.
-
Apa yang diresmikan oleh Bupati Banyuwangi di Desa Balak? Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak, berkapasitas 84 ton per hari, di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi mulai beroperasi, Sabtu (16/9). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan TPS yang didukung penuh pemerintah Norwegia tersebut.
-
Apa yang dilakukan Ayu Ting Ting di Depok? Meski tinggal di rumah dengan gang sempit, Ayu Ting Ting dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan dekat dengan tetangga di sekitarnya. Berbagai acara sosial seperti rangkaian menyambut HUT RI, menjadi panitia qurban, hingga bersih-bersih kampung, Ayu Ting Ting aktif terlibat dan selalu bersama tetangga.
-
Kenapa Museum Balaputera Dewa dibangun? Museum yang terletak di Jalan Srijaya I No.28, Palembang ini dibangun untuk menjaga dan melestarikan ragam koleksi peninggalan sejarah sebagai sarana edukasi.
-
Kapan Museum Balaputera Dewa diresmikan? Awal mula pembangunan museum ini dimulai pada tahun 1978 dan diresmikan pada 5 November 1984.
"Saat pelaku tidur, ibunya (bayi) lagi kerja. Kemudian si korban nangis, rewelah ya namanya bayi. Kemudian yang bersangkutan kesal dan memukul," kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar, Rabu (17/3).
Bayi malang itu dipukul dua kali oleh ayahnya. Yaitu di bagian mata satu kali dan mulut satu kali hingga menyebabkan luka sobek. Setelah itu pelaku membanting anaknya ke kasur. Korban pun mengalami luka lebam. "Dipukul dua kali di wajah kemudian dibanting ke kasur," tukasnya.
Ketika sang istri pulang, SN pun kaget melihat anaknya terluka dan menangis. Kemudian SN menanyakan pada suaminya. EP pun mengakui perbuatannya. Tidak terima dengan sikap suaminya, SN pun melapor ke polisi pada Minggu (14/3). Sedangkan penyiksaan terjadi pada Jumat (12/3). Pelaku kemudian pergi dari rumahnya.
"Pelaku mengaku dia yang melakukan. Dia keluar dari rumah kita cari sampai empat hari, dan kami tangkap di tempat kerjanya," terangnya.
Beruntung nyawa bayi malang itu selamat dan masih menjalani perawatan di rumah bersama ibunya. Hanya saja luka yang dialami cukup parah. "Luka di mata, pecah mulut, terus lutut memar karena dibanting, punggungnya dicubit," tambahnya.
Pelaku kini mendekam di sel. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Pasal yang dikenakan adalah Pasal 44 ayat (2) UU No 23 tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Ancaman hukuman 10 tahun," tukasnya.
Sementara itu, EP mengaku khilaf telah menyiksa anaknya. Saat itu dirinya baru pulang bekerja lembur. Dia pun ingin istirahat namun anaknya terus-terusan menangis sehingga membuatnya emosi.
"Saya belum tidur sama sekali, kepala pusing pulang kerja itu yang bikin kesal. Saya kerja laundry. Cuma saya pukul doang, dua kali di wajah. Karena saya belum tidur sama sekali. Jadi kepala pusing, capek, ngantuk itu gara-gara itu," bebernya.
Dia mengaku menyesali perbuatannya. EP pun berjanji tidak akan mengulanginya. "Saya nyesel banget. Saya enggak tahu, hilaf, tahu-tahu emosi gitu. Ini anak pertama saya," pungkasnya.
Baca juga:
Video Angga Pemukul Balita di Dalam Sel, 'Diceramahi' Sambil Dielus Tahanan Lain
Tega, Ayah Hajar Anak Masih 7 Bulan Gara-Gara Terus Menangis
Polisi Biayai Perawatan Balita Viral Dianiaya Angga di Tangerang
Angga Aniaya Balita 25 Kali, Terakhir Pukul Perut hingga Korban BAB
Polisi Tangkap Penganiaya Perut Balita Viral di Medsos, Motif Kesal ke Bibi Korban
Pelaku Penganiayaan Balita di Tangerang Ternyata Pacar Bibi Korban