Kabur dari pesantren pakai cadar, santriwati ini malah berurusan dengan polisi
Informasi sebenarnya adalah SAN, warga Ponorogo masih duduk di kelas 2 SMP dan merupakan santriwati di salah satu pesantren di Tulungagung. Dia kabur dari Ponpes karena merasa tidak betah di sana.
Warganet dihebohkan dengan video viral perempuan bercadar yang dikabarkan diamankan petugas di Terminal Gayatri Tulungagung, Jawa Timur. Polres Tulungagung memberikan klarifikasi terkait video tersebut. Dipastikan kabar bahwa perempuan berinisial SAN tidak boleh naik bus adalah hoax alias bohong.
Informasi sebenarnya adalah SAN, warga Ponorogo masih duduk di kelas 2 SMP dan merupakan santriwati di salah satu pesantren di Tulungagung. Dia kabur dari Ponpes karena merasa tidak betah di sana.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Sumaji menuturkan, awalnya sekitar pukul 08.00 WIB, SAN duduk di tangga depan pagar tempat tunggu penumpang dan berada di samping bus patas jurusan Surabaya selama 20 menit. Dia duduk diam sambil membawa tas dan memainkan jari-jari.
"Masyarakat yang melihat hal tersebut melaporkan ke petugas Kemenhub Terminal Gayatri. Oleh petugas Dinas Kemenhub, SAN diajak naik ke tempat tunggu penumpang. Setelah 15 menit, sekitar 08.15 WIB, SAN naik ke Bus Bagong," kata Iptu Sumaji, Selasa (15/5).
Ketika SAN di dalam bus, penumpang ada yang khawatir dan akhirnya meminta Dishub untuk memeriksa SAN. Karena tidak bisa menunjukkan identitas, akhirnya SAN dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan.
"Akhirnya pihak Kemenhub menghubungi Polsek K dan Polres. Setelah pihak Polsek datang ditanyakan data identitasnya, baru SAN menjelaskan detailnya. Setelah itu pihak Polres menghubungi pihak pesantren melalui Babhinkamtibmas-nya," tambahnya.
Pihak pondok akhirnya menjemput SAN dan diantar petugas Polres. "Dari keterangan pengurus pondok, memang SAN sudah empat kali keluar dari pondok tanpa izin alias kabur. Tiga kali ditemukan dan yang keempat dia memakai cadar agar bisa keluar dari pondok. Dan saat ini yang bersangkutan sudah berada di pondok kembali," pungkasnya.
Baca juga:
Video polisi menyuapi para narapidana terorisme di dalam bus
Netizen puji polisi di Muba bantu kucing menyeberang jalan raya
Penjelasan rektor Unisa terkait pelari wanita dipukul warga
Camat Gamping soal pelari wanita diadang warga: Tak hormati aturan lokal
Kasus video porno perempuan dewasa dan bocah dilimpahkan ke Kejari Bandung