Kaca mobil rombongan jurnalis dipecah saat ditinggal liputan kuliner
Kaca mobil rombongan jurnalis dipecah saat ditinggal liputan kuliner. Di lokasi, dua mobil diparkir di halaman parkir yang dijaga tukang parkir. Agus Arifin, sempat kembali ke mobil, mengambil tripod. Menyusul, Misbahudin juga kembali ke mobil mengambil charger ponsel.
Rombongan jurnalis televisi yang melakukan peliputan di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, jadi korban pencurian. Mobil yang mereka gunakan, dibobol kawanan pencuri bermodus pecah kaca. Peralatan liputan pun raib, dan kepolisian masih menyelidiki peristiwa itu.
Peristiwa itu terjadi Jumat (19/1) malam. Tiga jurnalis televisi Ahmad Agus Arifin dari ANTV, M Chairu dari Net TV, Dwi Rahmawati dari TVRI dan Misbahuddin dari Dinas Pariwisata provinsi Kalimantan Timur, melakukan peliputan kuliner kepiting di rumah makan kawasan Gunung Bakaran, Balikpapan.
-
Kapan Benteng Pendem di Cilacap dibangun? Benteng pendem ini merupakan benteng peninggalan Belanda yang sudah ada sejak tahun 1861. Ini merupakan salah satu tempat bersejarah yang bisa mengedukasi tentang sejarah terutama ketika penjajahan Belanda.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
Di lokasi, dua mobil diparkir di halaman parkir yang dijaga tukang parkir. Agus Arifin, sempat kembali ke mobil, mengambil tripod. Menyusul, Misbahudin juga kembali ke mobil mengambil charger ponsel.
Namun yang mengejutkan, saat Misbahuddin kembali ke mobil, dia melihat kaca mobil sudah pecah dan dia bergegas berteriak, hingga jurnalis lain yang melakukan peliputan berlarian ke parkiran.
Panik, akhirnya ketiga jurnalis dan pegawai Dinas Pariwisata bergegas melapor ke Polres Balikpapan, usai diminta pemilik warung kuliner kepiting.
Usai melapor hingga Sabtu (20/1) dini hari, para pelapor menerima bukti nomor laporan LP/81/1/2018/P.Kaltim/Res Balikpapan. Sederetan barang yang hilang pascakejadian selain perlengkapan pribadi, juga peralatan liputan baik lensa kamera, laptop hingga hardisk.
"Saat kejadian, kami sedang berada di dalam warung. Beberapa teman melakukan peliputan kepiting," kata Dwi, dalam keterangannya, Senin (22/1).
Menurut Dwi, sajian live music di rumah makan, membuat suasana sekitar tidak terawasi begitu seksama.
"Tidak ada yang mengetahui kapan kejadian itu. Karena suara live music di dalam warung sangat keras. Juru parkir mengaku tidak melihat saat kejadian," terang Dwi.
Dikonfirmasi merdeka.com, Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta, membenarkan peristiwa itu. "Iya, benar. Modusnya pecah kaca, kejadiannya malam," ujar Wiwin.
Wiwin memastikan, peristiwa itu masih dalam penyelidikan. "Sejumlah barang dilaporkan hilang. Kasus itu masih diselidiki, karena tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian," demikian Wiwin.
Baca juga:
Jual motor online diminta COD, warga kebumen ditipu komplotan pencuri
Toko elektronik di Beji Depok dibobol maling, barang dan uang Rp 8 juta digasak
Pelaku pencurian dengan modus gembos ban dibekuk
Polisi buru rekan pencuri kabel Telkom di Samarinda diduga rugikan miliaran rupiah
Perampok bersenpi di Simalungun ditembak mati