Kapal China Temukan Kawah di Dekat KRI Nanggala 402 Tenggelam
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksda Iwan Isnurwanto merilis sejumlah temuan baru, hasil investigasi lanjutan penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala 402 saat jumpa pers di Bali. Salah satunya, dari hasil temuan kapal China yang ikut membantu proses evakuasi.
Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksda Iwan Isnurwanto merilis sejumlah temuan baru, hasil investigasi lanjutan penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala 402 saat jumpa pers di Bali. Salah satunya, dari hasil temuan kapal China yang ikut membantu proses evakuasi.
"Ini adalah perkembangan dari investigasi bersama bantuan kapal China Tan Suo Er Hao," kata Iwan saat jumpa pers disiarkan daring, Selasa (18/5).
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Siapa yang memimpin KRI Nanggala (402) saat tenggelam? Saat dilaporkan hilang, KRI Nanggala membawa 53 orang yang terdiri dari 49 awak, 1 komandan, dan 3 spesialis senjata. Kolonel Harry Setyawan merupakan awak yang memiliki pangkat tertinggi. Kapal ini juga diawaki oleh Letkol Heri Oktavian sebagai komandan kapal selam.
-
Apa yang terjadi pada KRI Nanggala (402) pada 21 April 2021? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya. KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Dimana KRI Nanggala (402) melakukan latihan penembakan torpedo yang menyebabkan tenggelamnya? KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021 saat melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali bersama 53 awaknya.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Iwan menjelaskan, Kapal Tansuo melakukan survei bawah laut dengan kedalaman lebih dari 800 meter. Dari data diperoleh, hasil pemetaan diketahui hampir sama dengan apa yang didapat oleh KRI Rigel.
"Kami temukan hal yang tak jauh beda dengan KRI Rigel, ditemukan semacam kawah dengan kedalaman 10-15 meter yang belum kami ketahui apa di dalamnya," jelas Iwan.
Iwan merinci, saat ini Kapal Tansuo memiliki sejumlah agenda dalam operasi penyelamatan KRI Nanggala 402 di utara peraian Bali. Diketahui, ada lima operasi yang dilakukan, berikut rinciannya:
Dive operation pertama: Kapal Tansuo melakukan investigasi memeriksa betul dengan deep vehicle dengan kedalaman 839 meter.
Dive operation kedua: Kapal Tanuso melakukan pengkuran dan pemetaan.
Dive operation ketiga: Kapal Tansuo menitik beratkan kepada pengangkatan dimana tali slink bisa disangkutkan untuk mengangkat temuan bagian kapal.
Dive operation keempat: Kapal Tansuo berfokus ke kawah misterius untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya karena situasinya yang tertutup lumpur dan posisinya gelap.
Dive operation kelima: Kapal Tansuo berfokus dalam kawah dan meluaskan pencarian dengan sonar.
Angkat Beban 80 Ton
Selain itu, Laksda Iwan Isnurwanto merinci temuan tiga bagian Kapal Selam KRI Nanggala 402.
"Ada tiga bagian, pertama Bow Section atau bagian haluan. Kedua ada Sail Section atau anjungan, ketiga ada Stern Section atau bagia buritan," kata Iwan.
Iwan mendetil, pada bow section sudah terlihat ruang torpedo dan patahan di depan pintu masuk kapal. Kemudian pada bagian anjungan atau sail section, terlihat pintunya di sebelah kanan telrihat yang terlepas.
"Pada stern section (buritan) terlihat kemudi selam, propeller juga terlihat, ini di dalam kedalaman 839 meter," jelas Iwan.
Iwan menambahkan, usaha Kapal Tan Suo saat melihat tiga bagian tersebut adalah mencoba melakukan pengangkatan. Salah satunya, adalah bagian anjungan seberat 18 ton.
"Tan suo sudah coba angkat anjungan dengan berat 18 ton, bayangkan dibawa ke atas dengan robot dikaitkan dengan slink, hari pertama dicoba putus slinknya mereka pikir mampu tapi putus sehingga mereka kalkulasi ulang jadi mungkin beratnya (ternyata) lebih 20 ton, dan saat ini masih coba mengangkat dengan menambah slink yang ada," ungkap Iwan.
Berhasil Angkat Life Raft
Menurut Iwan, sejumlah perintilan pasca insiden KRI Nanggala 402 sudah ada yang ditemukan dan diselamatkan. Salah satunya yang terbaru adalah life raft, sebuah benda penting dalam fungsi penyelamat di sebuah kapal.
"Life raft juga terlihat dan sudah diangkat oleh Kapal Tan Suo, beratnya 700 kg.
Sudah kami simpan dengan baik di KRI Teluk Banten," Iwan menandasi.
Selain itu, rinci Iwan, sejumlah benda lain yang turut diselamatkan Kapal Tan Suo adalah antena kapal, pelindung kabel torpedo yang ada di kemudi vertikal, hidropon yang ada di haluan, dan buku panduan.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
CEK FAKTA: Hoaks Kabar Kolonel Iwa Kartiwa Sakit Karena Serbuk Besi Kapal Selam
Operasi Pengangkatan Nanggala-402, "China Bisa Petakan Dasar Laut dan Pasang Sensor"
Kasal Pastikan KRI Nanggala-402 Rutin Pemeliharaan Menengah Tiap Tahun
Sebelum Tenggelam, KRI Nanggala-402 Sudah 17 Kali Latihan Penembakan Torpedo
Kronologi KRI Nanggala 402 hingga Dinyatakan Tenggelam
Panglima TNI: Insiden KRI Nanggala-02 Jadi Waktu Tepat Evaluasi Alutsista
Bahas KRI Nanggala 402, DPR Gelar Rapat Bareng Panglima TNI dan Kasal
CEK FAKTA: Hoaks Foto Temuan Sajadah Utuh Saat Pencarian KRI Nanggala 402